Jakarta (ANTARA News) - Komplotan pencuri kaca spion mobil mewah bernaggotakan Tri Suryono (19), Mickel bin Djuly (17), Slamet Chandra (28), M Umar (26) dan Saiful alias Abung (37) yang beraksi di Jalan Prerintis Kemerdekaan, Kelapa Gading, Jakarta Utara, dibekuk Polsek Kelapa Gading, Minggu.

Dari tangan kelimanya disita uang tunai Rp3,6 juta, hasil penjualan kaca spion mobil Toyota Alphard, kata Kompol Marudud Liberty Panjaitan, Kapolsek Kelapa Gading, Minggu.

Komplotan pencuri kaca spion mobil ini terungkap setelah adanya laporan dari Defikartini bin Asmaja yang kaca spion mobilnya diambil paksa empat orang tak dikenal saat melintas di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelapa Gading.

"Saat kejadian mobil korban sedang dalam perbaikan sehingga jalannya merayap," jelas Liberty.

Mickel yang melihat mobil korban, langsung beraksi mengambil kaca spion sebelah kiri Alphard warna hitam itu, lalu kabur menaiki sepeda motor.

"Mereka beraksi dengan menggunakan dua motor. Mickel diketahui memakai kaos warna merah. Akhirnya ditangkap di depan halte Pedongkelan," papar Liberty.

Warga Kramat Jaya, Johar Baru itu pun mengaku siapa saja anggota komplotannya itu sehingga polisi berhasil meringkus empat teman Mickel lainya.

Mereka mengaku selalu beraksi di wilayah Kemayoran, Gambir, Tanah Abang dan Pulogadung, dengan sasaran jalan raya yang sedang dalam perbaikan.

Mereka menargetkan kaca spion mobil jenis Alphard dan Harier, dimana mereka sering menjualnya ke penadah dengan harga Rp1,5 juta, sedangkan Saiful menjual kepada korban yang akan membeli kaca spion di Krekot Kawasan Sawah Besar, sebesar Rp 2.5 juta.

"Korban yang sering kehilangan kaca spion, sering membeli kaca spion di Sawah Besar tempat asesoris mobil," papar Liberty.

"Terkadang ada pesanan yang diberikan Saiful kepada komplotan Mickel," terangnya. Korban membeli kaca spion mobilnya, lantaran harga kaca spion mobil Alpard sebelah kiri seharga Rp 17 juta. Sementara kaca spion sebelah kanan dibeli seharga Rp8 juta.

Masih ada empat anggota komplotan spion yang menjadi buron, yaitu lainnya yakni, AT, DM, AD dan AR.

Saiful yang menjadi penadah, mengatakan uang hasil kejahatan penjualan kaca spion dibelikannya dua ekor kambing.

"Saya sudah beli kambing tiga ekor untuk hari raya qurban nanti. Uang dari keuntungan menjual spion curian dibeli kambing pak" ujar Saiful. Kambing seharga Rp 800 ribu per ekor itu dibelinya di daerah Parung. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009