Sambas (ANTARA News) - Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini, Sabtu, melakukan kunjungan kerja ke kawasan perbatasan Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat dengan Sarawak, Malaysia.

Dalam kunjungan itu Helmy meninjau Pusat Pengembangan Perbatasan (Border Development Center - BDC) di Desa Aruk, Kejamatan Sajingan Besar, sekitar 87 km dari ibu kota Kabupaten Sambas yang akan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kecamatan Sajingan Besar berbatasan langsung dengan kota yang juga mirip kecamatan di Sarawak, yakni Biayawak dan Lundu.

"Kedatangan kami ke sini merupakan bagian dari perhatian pemerintah pusat pada kawasan perbatasan," kata Helmy.

Menteri Negara PDT pada kesempatan itu menyerahkan bantuan secara simbolis berupa bibit karet untuk ditanam pada lahan 400 hektar kepada kelompok masyarakat yang beranggotakan 400 kepala keluarga.

Bantuan bibit karet tersebut merupakan bagian dari instrumen Percepatan Pembangunan Wilayah Perbatasan (P2WP) Kementerian PDT.

Selain itu juga diserahkan bantuan satu unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat berkapasitas 5 KW yang listriknya bisa didistribusikan untuk 35 KK.

Bantuan lain berupa pembangunan jembatan gantung dari program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK).

Wakil Gubernur Kalbar Kristiandi Sanjaya pada kesempatan itu menitip pesan kepada Menneg PDT untuk disampaikan kepada pemerintah pusat tentang pentingnya jalan pararel yang menghubungkan antar pos perbatasan untuk memudahkan pemantauan.

Menurutnya di bagian Malaysia jalan pararel tersebut sudah sangat layak.

Sementara itu Bupati Sambas Burhanuddin A Rasyid mengatakan, sebelum Pos Aruk dibuka, pendapatan perkapita masyarakat Sajingan paling rendah, namun kini paling tinggi karena ada aktivitas ekonomi dengan wilayah tetangga.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009