Surabaya (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Surabaya, Wisnu Wardhana menyatakan akan mempertimbangkan syarat koalisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Surabaya jika calon yang diusung bukan Arif Affandi (Wakil Wali Kota Surabaya).

"Kami akan mempertimbangan adanya usulan tersebut," katanya saat ditemui di DPRD Surabaya, Jumat.

Dia melanjutkan, usulan itu akan disampaikan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat di Jakarta untuk dipertimbangkan, mana yang terbaik untuk kepentingan Kota Surabaya mendatang.

Menurut dia, yang terpenting dari koalisi Demokrat - PDIP itu adalah memenangkan Pemilihan Walikota Surabaya 2010.

Ketua DPRD Surabaya ini menjelaskan, jika koalisi Demokrat - PDIP terlaksana dalam Pemilihan Walikota mendatang, maka hampir pasti walikota mendatang akan dijabat kader Demokrat.

"Ini kondisi riil peta politik di Surabaya, jika kita berkoalisi dengan PDIP maka kemungkinan besar kita akan menang," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, Demokrat dan PDIP merupakan dua partai terbesar pemenang Pemilu 2009 sehingga jika keduanya bergabung, maka kemungkinan besar Pemilihan Walikota Surabaya 2010 dapat dimenangkannya.

Sementara itu, Sekretaris DPC PDIP Surabaya Wisnu Sakti Buana, mengatakan sudah mendengar kabar tersebut.

"Wacana yang berkembang memang seperti itu. Jika ada pendekatan kemungkinan itu bisa saja terjadi," katanya.

Sesuai fakta, lanjut dia, partai yang bisa mengusung calon wali kota dan wakilnya dalam Pilwali tanpa koalisi adalah Demokrat dan PDIP. "Pertimbangan koalisi merupakan target untuk memenangkan Pilwali. Saya pikir itu sah-sah saja," katanya.

Menurut Wisnu, sebetulnya yang terpenting dalam pilwali adalah menyamakan persepsi semua parpol di Surabaya mengenai cita-cita yang ingin digapai Kota Surabaya mendatang.

"Ini yang selama ini belum pernah dibicarakan oleh parpol di Surabaya," katanya.

Wisnu berharap ada pembicaraan mengenai Kota Surabaya mendatang dengan semua parpol dan tokoh masyarakat setempat.

"Harus ada konsep yang jelas. Jangan sampai kebijakan dari walikota baru tidak sama dengan yang walikota sebelumnya. Artinya ada harus ada tindak lanjut yang bisa mengarahkan Surabaya lebih baik lagi," katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Surabaya Arif Afandi memilih bekerja daripada menanggapi monuver politik dari calon atau partai lain, kendati diakuinya banyak pihak yang terus menyudutkannya terkait pencalonannya menjadi cawali dari Partai Demokrat.

Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Surabaya Saleh Ismail Mukadar mengatakan siap bergabung dengan Denmokrat asalkan tidak dengan Arif Afandi karena dinilai tidak konsisten.

Sebelum bergabung dengan Demokrat, Arif adalah kader PDIP saat dipasangkan dengan Walikota Surabaya Bambang DH pada Pilwali yang lalu.

Bakal calon wali kota dari Partai Demokrat terkuat hingga saat ini adalah Arif Afandi, mantan Ketua DPC Demokrat Surabaya Fandi Utomo, dan Ketua DPC Demokrat Surabaya Wisnu Wardana. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009