Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia memperkirakan bisa mewujudan strategi aliansi global dalam dua tahun ke depan atau sekitar akhir 2011, kata EVP Sales and Market Garuda, Agus Priyanto.

"Dalam dua tahun ke depan, Garuda akan masuk ke aliansi global penerbangan," katanya kepada pers di sela Peresmian dua pesawat barunya, A330-200 dan Boeing 737 800NG generasi baru (New Generation/NG) di Jakarta, Senin.

Dua pesawat baru tersebut diresmikan oleh Menneg BUMN Mustafa Abubakar dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi yang diwakili Sekjen Dephub M. Iksan Tatang di hanggar II Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia.

Menurut Agus, untuk berkembang menjadi perusahaan penerbangan global maka tidak bisa dihindari sebuah kerjasama global bidang airlines.

"Penjajakan ke arah Global Alliances. Beberapa waktu lalu, kami sudah rapat dengan Korean Airlines sebagai satu pemimpin aliansi global di Asia," katanya.

Aliansi global yang dipimpin oleh Korea Airlines antara lain beranggotakan, KLM, Air France, Delta Airlines dan China Southerm Airlines.

Menurut Agus, strategi aliansi global ini sangat tepat di tengah rencana Garuda ekspansi regional dan internasional hingga 2014.

Pada masa itu, diperkirakan krisis global sudah dilalui dan Garuda sendiri hingga 2014 telah merancang Quantum Leap.

"Pesawat kita saat itu sudah 116 pesawat, terdiri 26 pesawat berbadan lebar dan 50-an B737-800 NG serta puluhan pesawat Boeing 737 seri klasik yang sudah dioperasikan saat ini," katanya.

Jika Garuda tergabung ke salah satu aliansi penerbangan global saat ini, kata Agus, pasar internasional bisa memesan tiket Garuda secara on line di mana pun, terutama pada anggota aliansi.

"Ini tak bisa dihindari dan hal ini positif bagi pertumbuhan dan peran Garuda ke depan," katanya.

Bagi Garuda sendiri, laanjut Agus, hanya memerlukan peningkatan kemampuan teknologi informasi yang memungkinkan sesama member aliansi global bisa interline check in, elektronik tiket dan joint frequent flyer.

"Saat ini, sebenarnya tinggal meng-on- kan saja," katanya.

Persoalan utama, kata Agus, justru dari aspek mind set SDM Garuda jika menjadi anggota aliansi global. "Bisakah nanti, setiap karyawan Garuda mampu menjual tiket maskapai lain seperti menjual tiket Garuda sendiri," katanya.

90 persen

Agus juga menjelaskan, relisasi pembukaan rute domestik sebanyak 40 pada 2009 ini hingga Nopember 2009 terealisasi 90 persen.

"Dari 40 rute target kami di 2009, masih ada beberapa rute domestik yang belum dibuka antara lain, Ambon, Merauke, Palu dan Gorontalo. Ini akan dilanjutkan tahun depan, seiring dengan penambahan pesawat pesanan Garuda," katanya.

Agus menambahkan, pihaknya melalui program Quantum Leap di 2014, peringkat kualitas pelayanan Garuda diharapkan menjadi bintang empat di 2009 dan bintang lima di 2014.

Garuda beberapa lalu telah mengenalkan ke publik, layanan baru ke publik yang disebut Garuda Indonesia Experience.

Layanan ini memadukan keramahan dan suasana khas Indonesia (Indonesia Hospitality) dengan layanan yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan.

Jumlah penumpang di 2014 ditargetkan menjadi 27 juta atau meningkat dari kondisi 10 juta saat ini. Sedangkan target laba bersih di 2014 menjadi Rp3,75 triliun atau meningkat dari kondisi 2008 sebesar Rp669 miliar.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009