Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil mewah BMW tampaknya mulai menikmati awal-awal pemulihan dari dampak pandemi virus corona, dengan membukukan penjualan global pada semester pertama 2020 sebanyak 962.575 unit, hanya turun 23,0 persen dari periode sama tahun lalu.

"Kami mengikuti perkembangan permintaan global dengan sangat erat dan terus merencanakan berbagai skenario sehingga kami dapat merespons dengan cepat ketika kawasan di seluruh dunia pulih dari pandemi coronavirus dengan kecepatan yang berbeda," kata Pieter Nota, anggota dewan manajemen BMW AG yang bertanggung jawab pada penjualan, merek, dan pelanggan.

Baca juga: Mercedes-Benz tarik 668.954 mobil yang bocor bahan bakar

Baca juga: BMW Seri 4 Coupe mulai diproduksi, Seri 5 hybrid baru hadir November


"Kami melihat perkembangan positif di China, di mana penjualan kuartal kedua kami sekali lagi lebih tinggi dari tahun sebelumnya," jelas Nota, dalam pernyataan resmi perusahaan, dikutip Selasa.

BWM total mengirimkan 962.575 unit kendaraan premium BMW, MINI, dan Rolls-Royce kepada pelanggan di seluruh dunia dalam setengah tahun pertama.

"Permintaan kendaraan listrik kami juga mengungguli tren pasar di paruh pertama tahun ini. Model hybrid plug-in kami yang luas dan MINI yang sepenuhnya listrik baru sangat diminati oleh para pelanggan kami," tambah Nota.

BMW merinci, selama paruh pertama 2020, telah mengirimkan 842.153 unit kendaraan merek BMW, kemudian 118.862 unit MINI, serta 61.652 unit kendaraan listrik BMW dan MINI.

Untuk divisi Rolls-Royce Motor Cars, penjualannya mencapai 1.560 unit kendaraan di paruh pertama tahun ini, sedangkan penjualan kendaraan roda dua (sepeda motor) sebanyak 76.707 unit.

Baca juga: Kejar target 500.000 mobil listrik, BMW tingkatkan kapasitas pabrik

Baca juga: Alibaba-BMW bangun pusat inovasi di Shanghai

Baca juga: Pilihan mobil listrik merek ternama terbaru di bawah Rp800 juta
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020