Jakarta (ANTARA News) - Langkah inovasi kembali dicoba operator seluler kedua terbesar, Indosat dalam menggaet pelanggan dengan menyediakan layanan berbasis lokasi terkini kepada 29 juta pelanggannya dengan menggunakan teknologi Ericsson.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa, Ericsson menyebutkan bahwa pelanggan akan mendapat servis istimewa jika menggunakan layanan tersebut. Salah satunya, konten yang berkaitan dengan lokasi.

Konten yang dimaksud tersebut, menurut Presiden Direktur Ericsson Indonesia, Arun Bansal, memungkinkan pelanggan bisa mendapatkan informasi mengenai lalulintas dengan seketika. "Dan juga, pelanggan dapat melihat dimana anggota keluarganya berada dan bahkan bisa menerima informasi tentang keselamatan publik," ujarnya.

Disebutkan, dengan menggunakan layanan tersebut, juga akan semakin memudahkan pelanggan untuk mendapatkan aplikasi-aplikasi komunikasi bergerak. Selain itu, bisa juga menciptakan layanan-layanan yang disesuaikan untuk memenuhi keinginan perusahaan atau pun pribadi. Penyesuaian itu dimaksudkan untuk menciptakan keamanan, efisiensi dan kenyamanan yang lebih.

Yang lebih menggembirakan lagi, Arun menyebutkan bahwa konten yang diluncurkan ini bisa digunakan oleh perusahaan untuk menggelar layanan bagi pekerjanya untuk menciptakan tingkat efisiensi dan manajemen kelompok kerja.

"Aplikasi ini memang akan melacak posisi kendaraan para pekerja perusahaan saat di perjalanan. Dan itu bisa memantau manajemen kerja juga," tuturnya.

Sementara menurut Chief Marketing Officer Indosat, Guntur S Siboro, hingga saat ini aplikasi berbasis layanan sudah tersedia di banyak perangkat seluler genggam. Termasuk, jika menggunakan telepon seluler berbasis Wireless Application Protocol (WAP). Selain itu, tentu saja perangkat telepon seluler yang di dalamnya terdapat layanan berbasi GPS.

Menurut dia, dengan layanan tersebut, telepon berbasis GPS akan semakin akurat dalam menangkap layanan walaupun jaraknya mencapai 30 meter.

Dijelaskan Guntur, untuk meningkatkan layanan, nantinya program terkini tersebut
bisa digunakan perusahaan-perusahaan dalam mengiklankan produk mereka yang berbasis lokasi.

Kata dia, dengan 29 juta pelanggan yang sudah ada, program tersebut diyakini
bisa sangat membantu bagi kemudahan dalam bekerja dan yang lainnya. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009