Jakarta (ANTARA) - Membeli mobil kala pandemi bisa menjadi hal yang menantang bagi calon pembeli. Dilansir dari USA Today, Sabtu, ada beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan dan harus diperhatikan sebelum akhirnya siap untuk membeli mobil baru.

"Apakah perusahaan otomotif hanya menjual dan menghabiskan sisa model tahun lalu?" merupakan sebuah pertanyaan yang kerap ditanyakan di masa ini.

Menurut analis otomotif IHS Market Stephanie Brinley, pabrik membutuhkan sekitar dua bulan downtime, mengingat diler pun belum tentu memiliki kelebihan kendaraan.

"Sementara penjualan mobil turun dan akan terus di bawah tekanan sepanjang tahun, ada juga kerugian produksi yang signifikan dari Maret hingga Mei," kata Brinley.

Baca juga: OLX Autos tawarkan opsi jual mobil online secara instan

Baca juga: Bagaimana peran diler di tengah marketplace dan car listing online?


Ia menambahkan, bahkan, pembuat mobil menunda puluhan model baru saat mereka menjual tahun lalu.

Soal harga, mobil yang dijual kala pandemi tak mengalami penurunan harga yang signifikan. Di AS, rata-rata, kendaraan baru dijual seharga 36.332 dolar AS pada bulan Juni, yang naik 3,2% dari tahun sebelumnya, menurut situs riset mobil TrueCar.

Peningkatan itu disebabkan oleh campuran penjualan yang bergeser dari mobil penumpang yang lebih murah ke SUV yang lebih mahal.

Harga keseluruhan juga hampir sama di bulan Juni seperti di bulan Mei.

Lebih lanjut, soal diskon dari produsen mobil. Terkadang produsen mobil menjual kendaraan dengan harga tinggi tetapi memberikan diskon, sering disebut sebagai insentif, untuk membuat harga efektif jauh lebih rendah.

Untuk saat ini, diskon naik dari tahun ke tahun, tetapi turun dibandingkan dengan awal pandemi karena diler ingin mempertahankan keuntungan.

Insentif per kendaraan rata-rata 4.121 dolar AS pada Juni, naik dari 3.773 dolar AS pada Juni 2019 tetapi turun dari 4.142 dolar AS pada Mei.

Di mana penawaran mobil baru bermunculan? Beberapa pembuat mobil meningkatkan insentif mobil baru daripada yang lain.

Honda, yang biasanya menolak insentif, meningkatkan diskon sebesar 43,8 persen pada Juni, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Grup Volkswagen, yang meliputi VW, Audi dan Porsche, telah meningkatkan insentif sebesar 27,8 persen. Dan Daimler, yang membuat Mercedes-Benz, telah meningkatkannya sebesar 24,9 persen.

Baca juga: Porsche AS jualan mobil bekas lewat "Porsche Finder"

Baca juga: Selain sepi pembeli, pedagang mobil bekas dihantam penurunan harga


"Insentif tidak digunakan sebagai cara untuk menopang penjualan. Sebaliknya, mereka digunakan sebagai bagian dari strategi yang lebih luas dan ditargetkan untuk titik-titik lemah tertentu," kata Brintley.

Misalnya, selama akhir pekan pertama Juli, Audi mendiskon sedan A3 sebesar 11,7 persen, dan Chevrolet mendiskon sedan Malibu sebesar 13,9 persen.

Bagaimana dengan mobil bekas? Selama pandemi, harga mobil bekas telah dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk masuknya kendaraan yang dijual oleh perusahaan penyewaan mobil.

Selama 90 hari terakhir, harga mobil bekas di AS turun 1,7 persen, menurut situs pembelian mobil CarGurus. Tetapi selama 30 hari terakhir, harga telah meningkat 0,8 persen.

"Para pembeli di pasar untuk kendaraan bekas harus sadar bahwa harga kendaraan bekas mulai meningkat dibandingkan dengan awal tahun karena diler berusaha untuk menambah pasokan untuk kendaraan bekas yang populer," kata George Augustaitis, direktur analisis industri di CarGurus.

Soal pinjaman, mungkin saja bisa didapatkan. Meskipun kondisi kredit telah memburuk untuk beberapa pembeli karena ekonomi tertatih-tatih, namun, jika Anda mampu membeli kendaraan baru sebelumnya, Anda mungkin masih bisa mendapatkan pinjaman hari ini.

Suku bunga telah anjlok dalam beberapa bulan terakhir, mencapai rata-rata 4,2 persen pada bulan Juni, turun dari 6 persen di tahun sebelumnya, menurut situs riset mobil Edmunds.

Selain itu, penawaran pembiayaan 0 persen pun berada pada "near-record level", mewakili 24 persen dari penjualan di bulan Mei dan 19,4 persen di bulan Juni.

Tetapi Edmunds mengingatkan pembeli untuk berpikir keras sebelum melakukan pembayaran mobil baru selama beberapa tahun.

“Dengan pembiayaan 0 persen, pinjaman enam atau tujuh tahun bisa masuk akal bagi pembeli yang bertanggung jawab, tetapi bagi banyak orang Amerika, bergantung pada persyaratan pinjaman yang lebih lama untuk membenarkan pembelian kendaraan yang lebih besar. Ini dapat menempatkan mereka pada risiko yang lebih besar untuk ekuitas negatif di masa depan,” kata Analis Edmunds Jessica Caldwell.

Baca juga: Beli mobil bekas secara "online", apa plus-minusnya?

Baca juga: Tren "car listing online" akan semakin diminati di Indonesia

Baca juga: Platform mobil bekas Carro masuk Indonesia, gandeng Tokopedia
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020