Biak (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Kabinet Indonesia Bersatu II Freddy Numberi diminta memrioritaskan penanganan transportasi ke pedalaman dan ke pulau-pulau di Papua.

"Kebutuhan transportasi tujuan pedalaman Papua jadi persoalan utama yang harus diperhatikan Menhub Freddy Numberi yang sudah resmi bertugas setelah dilantik Presiden SBY,Kamis," kata Edwin Awak, aktivis GMKI Biak di Biak, Jumat.

Ia mengakui,hingga kini sebagian besar wilayah distrik dan kampung di pedalaman Papua masih hidup terisolir dan tertinggal akibat terbatasnya sarana transportasi menuju ke berbabai lokasi.

Bahkan jika warga akan berpergian menuju satu kampung,menurut Edwin, harus melalui lembah dan gunung hingga memerlukan waktu cukup lama.

"Tugas membuka isolasi kampung,distrik dan pulau di Provinsi Papua dan Papua Barat dengan menyediakan sarana angkutan yang murah serta mudah dijangkau masyarakat,"ungkap Edwin.

Sementara itu, akademisi Insititut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Yapis Biak, Mahasunu SIP mengakui, menteri kabinet Indonesia Bersatu II yang diangkat Presiden SBY harus memperlihatkan kinerja karena dipilih dari gabungan parpol dan profesional.

Untuk Menhub Freddy Numberi,menurut Mahasunu, tugas yang diembannya menangani masalah perhubungan menjadi sesuatu tugas baru karena sebelumnya pernah menjabat menteri perikanan kabinet Indonesia Bersatu periode 2004-2009.

"Kita harapkan selama menjadi Menhub Freddy Numberi bisa menjalankan kewajibannya sesuai fakta integritas dan kontrak kinerja yang ditandatangani dihadapan Presiden SBY dan Wapres Boediono," katanya.

Sementara itu,warga Distrik Oridek,George Warfur mengakui, persoalan ketersediaan sarana angkutan udara dan kapal laut menjadi sarana pokok kebutuhan sebagian besar masyarakat di pedalaman dan kepulauan di Papua dan Papua Barat.

"Sebagai putra Papua dipercaya masuk kabinet Presiden SBY saya berharap Menhub Freddy Numberi dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan mengukir sejumlah prestasi," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009