Tokyo (ANTARA News/AFP) - Nissan Motor Co., ingin mengembangkan baterai isi ulang untuk mobil listrik sebagai salah satu bisnis utamanya, kata pimpinan eksekutif perusahaan itu, Carlos Ghosn, Senin, yang meramalkan masa depan yang cerah bagi nol-emisi kendaraan.

"Kami siap untuk menjual baterai isi ulang pada siapa pun yang tertarik," katanya.

"Kami membuatnya menjadi bisnis inti karena kami berpikir bahwa baterai akan menjadi sekeping teknologi penting di abad ini."

"Mobil listrik akan menjadi taruhan jangka panjang, sebuah investasi jangka panjang," kata Ghosn pada jumpa pers di Tokyo Motor Show, yang dimulai pada Rabu dan terbuka untuk umum pada hari Sabtu.

"Jika Anda ingin pergi dengan mobil listrik, atau bahkan menggunakan mobil dengan bahan bakar sel, jantung dari sistem yang ada adalah baterai," kata Ghosn.

Nissan, produsen mobil terbesar ketiga di Jepang, berencana meluncurkan mobil listrik pertamanya, Daun, pada akhir 2010.

Diprogramkan sebagai "yang pertama menjangkau dunia, mobil tanpa emisi," kendaraan kelas menengah "hatchback" ini dapat melakukan perjalanan lebih dari 160 kilometer (100 mil) dengan satu baterai, dengan kecepatan tertinggi 140 kilometer per jam, menurut perusahaan itu.

Nissan mengatakan pihaknya berencana untuk menjual Daun dengan harga yang sama dengan model serupa yang bertenaga bensin.

Baterai akan disewakan secara terpisah sebagai biaya bulanan, bersama-sama dengan biaya listrik, dan akan lebih murah daripada bensin, katanya.

"Mesin yang ramah lingkungan, model yang bersahaja, tidak ada alasan mobil listrik menjadi lebih mahal daripada mobil biasa," kata Ghosn.

"Satu-satunya alasan kami tidak begitu akrab dengan teknologi mobil listrik adalah kami selalu memproduksi mesin pembakaran dan kita tidak memiliki skala produksi yang sama, katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009