Jakarta (ANTARA) - Dampak pandemi COVID-19 bagi industri otomotif makin terasa pada Mei 2020, Volvo di antaranya, melaporkan penjualannya turun 25,5 persen pada bulan itu meskipun beberapa negara telah melonggarkan pembatasan sosial.

Penjualan mobil Volvo pada Mei lalu hanya 44.830 unit, turun 25,5 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, ini pun setelah tren lalu lintas dan penjualan showroom di Eropa naik, demikian juga di China.

Di AS, penjualan pulih lebih cepat dari yang diharapkan karena semakin banyak negara melonggarkan pembatasan sosial, kata Volvo dalam pernyataan resmi, dikutip Minggu.

Baca juga: Penjualan mobil di AS diperkirakan berangsur membaik bulan ini

Baca juga: Suzuki Carry Pick-Up amankan kenaikan pangsa pasar di tengah pandemi


Penjualan AS pada Mei mencapai 9.519 mobil, turun tak terlalu mengecewakan, 2,5 persen, dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu karena penjualan bangkit kembali dengan kuat ketika negara-negara mulai membuka.

Antara Januari dan Mei, penjualan AS turun 18,2 persen menjadi 32.870 unit, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Hanya di China Volvo menikmati pertumbuhan pada Mei, dengan penjualan 15.132 unit, naik 21,8 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Meskipun, secara lima bulan pertama tahun ini penjualan menurun sebesar 7,1 persen, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Penjualan di Eropa selama bulan Mei terus dipengaruhi oleh pergerakan terbatas sebagai akibat pandemi corona, tetapi menunjukkan tanda-tanda pemulihan dibandingkan dengan bulan sebelumnya karena lebih banyak negara di kawasan mulai membuka.

Penjualan Volvo Cars di Eropa mencapai 14.965 unit pada Mei, turun 49,6 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Dalam lima bulan pertama tahun ini, penjualan turun 34,3 persen tahun-ke-tahun.

Baca juga: Mobil listrik Volvo akan pakai teknologi Waymo

Baca juga: Volvo akan berinvestasi untuk layanan purna jual Korsel


SUV XC

Selama Mei, model SUV XC masih menjadi penopang penjualan Volvo. SUV menengah XC60 adalah model terlaris, diikuti XC40 dan XC90.

Selama bulan itu, SUV menyumbang 68,5 persen dari total penjualan perusahaan, naik dari 61,0 persen pada bulan yang sama tahun lalu.

Sementara selama periode Januari hingga Mei, penjualan global Volvo Cars mencapai 208.479 unit, turun 25,0 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Jajaran model kendaraan listrik Volvo, yang dapat diisi ulang, berlipat ganda dalam lima bulan pertama, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Recharge adalah merek dagang menyeluruh untuk semua model Volvo yang dapat diisi ulang dengan powertrain hibrida sepenuhnya listrik atau plug-in.

Baca juga: SUV Sportage paling laku saat penjualan Kia turun 41 persen

Baca juga: Penjualan mobil Indonesia Mei 2020 terjun 95,7 persen
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020