Kuala Lumpur (ANTARA News) - KBRI Kuala Lumpur membantah pemberitaan di media massa Malaysia bahwa pesawat angkatan udaranya telah ditimpuki batu ketika menyerahkan bantuan kemanusiaan dan regu penolong korban gempa di Sumatera Barat.

"Kami sudah mengecek ke komandan lapangan udara Tabing Kol Pnb Letkol Damanik, Imigrasi Bandara Tabing, dan konsul jenderal Malaysia di Medan Fauzi bin Umar. Mereka mengatakan tidak benar pesawat angkutan udara Malaysia ditimpuki batu," kata minister konselor Pensosbud (penerangan sosial budaya) KBRI Widyarka Ryananta di Kuala Lumpur, Kamis.

Bahkan, Konsul Jenderal Malaysia di Fauzi bin Umar sudah memberikan laporan kepada kementerian luar negeri Malaysia di Putrajaya bahwa tidak ada sama sekali insiden penimpukan batu ke pesawat angkutan udara yang membawa misi kemanusian ke Sumatera Barat.

Komandan lapangan udara Tabing Letkol Pnb Damanik mengatakan, Bandara Tabing tetap steril atau aman untuk penerbangan sipil dan militer. "Tidak mungkin ada masyarakat yang tidak berkepentingan di kawasan lapangan udara," kata Widyarka, meniru ucapan Damanik.

Sementara itu, media massa Malaysia belakangan ini memberitakan pesawat angkutan udara Malaysia telah ditimpuki.

Insiden pesawat tentara udara diraja Malaysia (TUDM) dilempari batu ketika mengantar bantuan kemanusiaan bencana gempa di Padang, Sumatera Barat diduga dilakukan segerombolan "anak-anak nakal" yang membenci Malaysia.

Menteri Pertahanan Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, anak-anak nakal itu mungkin bertindak akibat pengaruh pemberitaan media massa Indonesia mengenai isu isteri Manohara Odelia, isu kawasan laut Ambalat, tarian Pendet Bali dan lain-lain, menurut media massa Malaysia, Rabu.

"Saya percaya, pelemparan batu itu bukan kebijakan pemerintah Indonesia atau gubernur Sumatera Barat," kata Ahmad Zahid Hamidi, setelah membuka konferensi teknologi pertahanan dan keamanan Asia Pasifik di Kuala Lumpur (DTSC) 2009.

Beberapa pesawat pengangkut C-130 TUDM dilempari batu oleh masyarakat setempat ketika mendarat di salah sebuah lapangan terbang di Sumatera Barat ketika menurunkan bantuan makanan, obat-obatanan dan tim penyelamat kemanusiaan.

Dalam sebuah jumpa pers Selasa, panglima tentera udara, Jend Rodzali Daud mengemukakan, kejadian itu berulang kali terjadi, namun angkatan udara Malaysia menjamin kejadian ini tidak mengancam keselamatan anggota pasukan udaranya.

Menteri Ahmad Zahid yang keturunan Yogyakarta mengatakan, kejadian itu tidak mematahkan semangat Malaysia membantu Indonesia yang tertimpa bencana gempa di Sumatera Barat atas dasar semangat setia kawan dan kemanusiaan.

Misi kita jelas untuk memberi bantuan, tiada agenda lain. Namun, kalau kita beri madu, tapi dibalas racun, kita ucapkan terima kasih, ujar menteri yang masih fasih berbahasa Jawa.

Bahkan hari ini, wakil PM Malaysia Muhyiddin Yasin menanggapi, bantuan kemanusiaan akan tetap dilanjutkan walaupun pesawat angkutnya ditimpuki, yang memperkuat seolah-olah menjadi suatu kebenaran.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009