Semarang (ANTARA News) - Manajemen PSIS Semarang akhirnya menunjuk Ahmad Muhariah sebagai pelatih tim Mahesa Jenar untuk satu musim Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama yang dijadwalkan dimulai November 2009.

Manajer Tim PSIS Setyo Agung Nugroho di Semarang Minggu mengatakan, manajemen sudah melakukan berbagai pertimbangan untuk menunjuk mantan pemain gelandang PSIS tersebut untuk mengarsiteki tim ini.

Alasan penunjukkan Ahmad Muhariah sebagai pelatih PSIS pada musim kompetisi mendatang, menurut dia, secara administrasi yang bersangkutan telah memenuhi syarat yaitu berlisensi B sesuai dengan ketentuan dari PSSI bahwa pelatih yang menangani tim Divisi Utama adalah mereka yang memiliki lisensi B.

Kemudian, kata dia, yang bersangkutan sudah memiliki pengalaman di Super Liga (pada Super Liga 2008/2009 Ahmad Muhariah juga menangani PSIS meskipun tidak secara penuh).

Alasan berikutnya, menurut dia, manajemen PSIS memang mengutamakan pelatih lokal Semarang dan yang bersangkutan sudah memenuhi persyaratan tersebut.

Di samping itu, kata dia, yang bersangkutan juga bersedia memenuhi beban target yang dibebankan manajemen kepada pelatih yaitu lolos kembali ke Liga Super musim kompetisi berikutnya atau 2010/2011.

Setelah penentuan pelatih dan jajaran di bawahnya mulai dari asisten pelatih (M. Dhofir), pelatih fisik (Djanu Ismanto), dan pelatih kiper (Budi Cipto), kata dia, manajemen memberikan wewenang kepada pelatih untuk memilih pemain dalam seleksi yang dijadwalkan mulai digelar Senin (5/10) hingga Rabu (7/10) di Stadion Citarum Semarang.

Pada Liga Super 2008/2009, Ahmad Muhariah semula adalah asisten pelatih saat PSIS dipegang oleh pelatih Edy Paryono. Setelah beberapa kali pertandingan akhirnya manajemen tim --saat itu-- memberhentikan Edy Paryono dan Ahmad Muhariah mendduduki jabatan yang ditinnggalkan Edy Paryono.

Kemudian Ahmad Muhariah kembali menjadi asisten pelatih setelah manajemen tim menunjuk Bambang Nurdiansyah sebagai pelatih. Kembali Ahmad Muhariah menjadi pelatih setelah manajemen juga memberhentikan Bambang Nurdiansyah.

Akhirnya Ahmad Muhariah kembali menjadi pelatih hingga musim kompetisi berakhir dan PSIS akhirnya terdegradasi ke Divisi Utama karena menduduki urutan terbawah atau ke-18 klasemen akhir Liga Super.

Ketika ditanya saat Ahmad Muhariah berkiprah di Liga Super baik sebagai pelatih maupun asisten pelatih, ternyata juga tidak mampu mengangkat prestasi tim, dia mengatakan, sebenarnya saat itu persoalannya bukan pada pelatih tetapi pada materi pemain yang dimiliki PSIS saat itu.

"Dengan pelatih sekelas Bambang Nurdiansyah saja kita juga tidak mampu berprestasi dengan baik sehingga faktor utama pada saat itu adalah materi pemain yang ada," katanya.

Menyinggung soal materi pemain yang akan diambil PSIS untuk satu musim kompetisi mendatang, dia mengatakan, itu diserahkan kepada pelatih Ahmad Muhariah. "Kita serahkan semuanya kepada pelatih soal materi pemain, kalau memang pemain asing itu layak tentu kita akan maksimalkan kuota yang ditetapkan Badan Liga Indonesia (BLI) yaitu tiga orang, begitu pula sebaliknya," katanya.

Soal 10 pemain (yang membela PSIS pada Liga Super 2008/2009) yang telah diventarisasi manajemen tim terdahulu, dia mengatakan, mereka sudah pasti akan masuk skuad tim Mahesa Jenar.

Ke-10 pemain yang telah diventarisasi tersebut adalah Basuki Setyobudi, Haris, Catur (kiper), Heri Susilo, Vava Ardiles, Valentino, Deny Rumba, Awang, dan Restu Kartiko.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009