Pandeglang (ANTARA News) - Meningkatkan sektor pendidikan baik formal maupun informal merupakan salah satu faktor yang ampuh mengembalikan jati diri bangsa Indonesia yang saat ini hilang karena sudah `digerogoti` oleh kebudayaan asing, kata Soerjadi Soedirdja.

Memperbaiki sektor pendidikan dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menuntut ilmu yang tinggi, sehingga masyarakat Indonesia menjadi cerdas dan bermoral akan lambat laun dapat mengembalikan jati diri bangsa, kata Mantan Gubernur DKI Jakarta di era Tahun 1992-1997 ini mengomentari tentang jati diri Bangsa.

Soerjadi yang asli orang Banten menyampaikan hal itu pada diskusi soal Jati Diri Bangsa Banten Cendikia, Sabtu (26/9) di Pandeglang, yang dihadiri para tokoh pendiri terbentuknya Provinsi Banten, antara lain, Mantan Dirut Bukopin Muchtar Mandala, Staf Khusus Wapres RI Tubagus Farich N, Pengusaha Mardini, Dirut Perum LKBN ANTARA Dr Ahmad Mukhlis Yusuf dan para tokoh muda lainnya.

Diskusi tersebut dalam rangkaian peringatan HUT Provinsi Banten ke-9 yang jatuh pada Tanggal 4 Oktober mendatang.

Menurut Soerjadi, memang tidak hanya faktor pendidikan saja yang dapat berperan mengembalikan jati diri bangsa ini, banyak faktor-faktor lain yang mendukungnya termasuk peranan media massa, yang semua faktor tersebut harus berjalan bersama-sama.

"Namun faktor pendidikan saya anggap menjadi sangat penting, karena bila bangsa ini menjadi cerdas tentu budaya ketergantungan yang masih melekat bisa berubah menjadi budaya kemandirian," kata Mantan Kasdam IV Diponegoro ini.

Mantan Pangdam Jaya di era Tahun 1988 - 1990 ini mengakui bahwa komitmen masyarakat Indonesia terhadap nilai bangsa masih sangat lemah, sehingga dengan mudah dapat dipengaruhi oleh nilai-nilai dari luar.

"Persepsi kita dipengaruhi oleh budaya-budaya barat, padahal kita punya sistem nilai yang baik. Inilah yang perlu kita ubah, dan kembali lagi bidang pendidikan menjadi sangat urgen untuk menghilangkan budaya-budaya barat tersebut," katanya.

Oleh sebab itu, ia bersama Prof Yoyo (mantan Rektor Untirta) mendirikan yayasan di bidang pendidikan, yang salah satu tujuannya adalah ikut membantu pemerintah dalam mencerdaskan bangsa.

Soerjadi mengkhawatirkan bila tidak dari dini dilakukan pembenahan terhadap jati diri bangsa, maka akan masuk lagi budaya dari negara lain, seperti yang selama ini sudah digerogoti oleh Amerika Serikat, kini akan dan sudah masuk pula budaya Cina yang produk-produknya mulai membanjiri pasar Indonesia.

"Kita yakini Indonesia termasuk Banten bisa melakukan itu bila sama-sama memikirkan bangsa ini, jangan hanya memikirkan diri sendiri, tentu tida bisa," kata Mantan Menteri Dalam Negeri ini.

Soerjadi yang pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan tahun 2000-2001 ini mengatakan, untuk mewujudkan agar pulihnya jati diri bangsa harus ada perencanaan yang matang, pelakunya para intektual, tokoh, pejabat baik di tingkat eksekutif, legislatig maupun yudikatif.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009