Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Rano Karno menyebutkan kebudayaan merupakan identitas utama atau "DNA" sebuah bangsa yang bedaulat, memiliki peran strategis dalam ketahanan sebuah negara.

"Kebudayaan itu adalah 'DNA' sebuah bangsa," tegas Rano Karno saat menjadi pembicara dalam webinar kedua dengan tema "Rakyat Sumber Kebudayaan Nasional" yang digelar di Jakarta, Selasa, sebagai rangkaian kegiatan Bulan Bung Karno 2020 yang dimulai sejak 1 Juni lalu.

Hadir sebagai pembicara adalah Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, anggota DPR Krisdayanti, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan ulama NU Gus Muwafiq.

Rano Karno yang dikenal sebagai seniman dan aktor ini berpendapat dunia perfilman adalah salah satu bagian dari ekspresi kebudayaan. Bahkan, sejak zaman perjuangan Indonesia, film menjadi sebuah strategi untuk memajukan sebuah Kebudayaan nasional.

"Jadi film itu bukan hanya sebagai hiburan semata, tapi ada tujuan," katanya.

Di UU Nomor 33 Tahun 2009 tentang perfilman, diatur bahwa film sebagai karya seni budaya memiliki peran strategis dalam meningkatkan ketahanan kebudayaan bangsa.

"Jadi tujuan utamanya adalah menjaga keutuhan kebudayaan bangsa daripada serangan budaya lain. Itu tujuan utamanya. Dan kesejahteraan rakyat lahir batin untuk memperkuat ketahanan nasional. Jadi ini untuk self defense agar ideologi kita tidak terganggu. Karena itu negara bertanggung jawab memajukan perfilman," kata anggota Komisi X DPR ini.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020