PBB (ANTARA News/AFP) - Perdana Menteri baru Jepang Yukio Hatoyama pada Selasa berjanji di hadapan para pemimpin dunia untuk melakukan pengurangan tajam emisi gas rumah kaca dan menyediakan bantuan bagi negara-negara miskin untuk mengatasi perubahan iklim.

Hatoyama membuat janji ambisius ketika melakukan debut pertamanya di kancah internasional pasca pelantikannya pekan lalu, yang mengakhiri kekuasaan kelompok konservatif selama setengah abad, melalui kemenangan partainya di pemilihan umum bulan lalu.

"Untuk tujuan paruh waktunya, Jepang akan bertujuan untuk mengurangi emisinya sekitar 25 persen pada 2020 jika dibandingkan dengan tingkat emisi pada 1990," kata Hatoyama dalam konferensi tingkat tinggi perubahan iklim di Sidang Umum PBB.

Hatoyama mengatakan bahwa dia bertujuan untuk mencapai targetnya dengan "menggunakan seluruh kebijakan", di antaranya adalah pengenalan mekanisme perdagangan emisi domestik dan sebuah pajak pemanasan global.

Target baru itu -- selaras dengan janjinya selama kampanye pemilihan umum -- jauh lebih ambisius daripada janji pengurangan emis delapan persen pemerintah sebelumnya, Partay Liberal Demokratik yang bersahabat dekat dengan kelompok pengusaha.

"Jepang bersiap untuk menyediakan bantuan keuangan dan teknis lebih banyak dari masa lalu, selarang dengan kemajuan di perundingan internasional," katanya.

"Bantuan keuangan publik dan transfer teknologi untuk negara-negara berkembang sangat penting," tambahnya.

Hatoyama menyebut janjinya itu sebagai "inisiatif Hatoyama" yang ditujukan untuk meningkatkan peluang kesuksesan perundingan Kopenhagen pada Desember mendatang untuk menetapkan inisiatif pasca protokol Kyoto, yang akan berakhir pada 2012.

Dalam pidatonya, Hatoyama juga mendesak negara-negara berkembang untuk melakukan hal yang sama guna mengurangi gas rumah kaca. "Ini sangat penting untuk negara-negara berkembang dengan banyak emisi." (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009