Kupang (ANTARA News) - Rapat pleno pimpinan DPD II Partai Golkar Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan agenda pengusulan nama calon pimpinan DPRD periode 2009-2014, berakhir ricuh.

"Kericuhan itu berawal dari salah satu perserta rapat, Agustinus Talan, tidak menerima hasil rapat yang menetapkan Robertus Nailiu sebagai calon ketua DPRD TTU dari partai Golkar," kata wakil ketua DPD I Golkar NTT, Alex Ena, ketika dihubungi di Kupang, Minggu.

Menurut Ena, akibat dari penolakan itu, Talan yang adalah mantan ketua DPRD TTU itu diusir dari ruang rapat oleh pimpinan sidang.

Sejak awal, kata dia, rapat yang dipimpin ketua DPD II Gokar TTU, Gabriel Manek itu, di sekretariat partai itu berlangsung dalam suasana panas.

Memanasnya suasana rapat katanya, ketika Agus Talan diperingatkan untuk tidak melakukan interupsi atau protes yang tidak terarah sehingga menggangu konsentrasi peserta rapat dalam memberikan pertimbangan yang obyektif, terhadap calon ketua DPRD TTU lima tahun mendatang.

"Agus Talan akhirnya dinilai pimpinan sidang tidak taat pada Tata Tertib (Tatib) rapat dan sanksinya harus meninggalkan ruangan sidang," katanya.

Sanksi tersebut, kata Ena, tak diterima Talan yang saat ini masih berstatus sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana ini, sehingga melakukan perlawanan dan menuding pimpinan sidang mengambil keputusan secara sepihak dan sarat kepentingan.

Protes Talan terhadap pimpinan sidang, katanya, mendapat dukungan pengurus lainnya seperti Bernadus Kuabib hingga nyaris terjadi adu jotos sesama anggota pengurus yang berbeda pendapat itu.

Talan kata Ena, tak menyetujui penetapan Robertus Nailiu sebagai calon ketua DPRD TTU, karena terbentur kriteria belum perna menjadi pengurus partai. Namun tidak diterima sebagian besar peserta rapat karena Talan pun sedang tersandung kasus perbuatan tercela yakni sebagai tersangka kasus pembunuhan.

"Talan menghendaki Dominikus Anin, anggota DPRD Golkar yang berhak menduduki ketua dewan dari Golkar," katanya.

Rapat akhirnya kata Ena ditutup dengan menetapkan calon ketua DPRD Robertus Nailiu, setelah dipilih secara demokratis, oleh sebagian besar peserta rapat.

"Saya melihat protes yang terjadi merupakan dinamika rapat yang lumrah di organisasi apapun dan dimanapun," katanya.

Pada Pemilu April 2009, Partai Golkar TTU, menempatkan lima kadernya di DORD TTU yakni Robertus Nailiu, Dominikus Anin, Getrudis Amfotis, Anton Lake dan Agus Talan.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009