New York (ANTARA News) - Favorit juara AS Terbuka 2009, Serena Williams dari Amerika Serikat, dikenai penalti karena bertingkah tidak simpatik dalam pertandingan semifinal tunggal putri sehingga membuat dirinya gagal melangkah ke babak final.

Hukuman tersebut diberikan wasit utama terhadap Serena saat ia sedang bertanding di ujung set kedua melawan pemain non-unggulan asal Belgia Kim Clijsters sementara skor menunjukkan Kim sedang unggul 6-5 atas Serena.

Serena (unggulan 2), yang berusaha menyamakan kedudukan menjadi 6-6, sedang tertinggal poin 0-40 dari Kim ketika kemudian emosinya meledak.

Ketika akan melakukan servis pada kedudukan 0-40, pengawas garis meneriakkan foot-fault terhadap Serena.

Serena yang merasa kesal, langsung mendatangi dan memaki-maki perempuan pengawas garis itu sambil menunjuk-nunjuk muka sang pengawas dengan raketnya.

Wasit utama yang melihat kejadian tersebut kemudian memanggil pengawas garis yang bersangkutan untuk mengklarifikasi kalimat-kalimat apa yang dikeluarkan Serena terhadap dirinya.

Karena perlakuan Serena itu dianggap melanggar peraturan soal etika bertanding, wasit akhirnya menjatuhkan hukuman kepada Serena dengan memberikan poin kepada Kim.

Dengan demikian, pertandingan berakhir dengan kemenangan Kim dengan skor 6-4, 7-5.

Tingkah Serena tersebut disayangkan banyak pihak, termasuk para penonton di Stadion Arthur Ashe yang meneriakkan kata "Huuuu" bagi Serena.

Reaksi negatif juga dikemukakan oleh dua tokoh tenis AS, Lindsay Davenport dan Jimmy Connors, yang pada Minggu dini hari menjadi komentator pertandingan Serena-Kim.

"Sangat mengecewakan melihat pertandingan berakhir seperti itu," kata Connors.

"Kasihan Kim, dia berhak untuk merasa bahagia dengan hasil perjuangannya... Serena seharusnya tidak boleh berbicara seperti itu," ujar Davenport.

Bukan hanya di set kedua Serena naik darah.

Di set pertama, ia juga sempat membanting raket dengan keras ke lapangan hingga raketnya penyok.

Kesal

Belum terungkap dengan jelas kalimat-kalimat apa yang sebenarnya dikeluarkan Serena terhadap pengawas garis sehingga ia mendapatkan penalti.

Menurut laporan-laporan awal, sang pengawas garis mengklaim kepada wasit utama bahwa Serena melontarkan kalimat-kalimat bernada ancaman terhadap dirinya.

Dalam jumpa pers usai pertandingan, Serena mengaku kesal karena posisi kakinya saat melakukan servis dianggap tidak sah oleh pengawas garis.

Ia juga tidak mengakui bahwa dirinya mengeluarkan kata-kata ancaman terhadap pengawas tersebut.

"Sepanjang tahun saya bermain tenis, tidak pernah saya diteriaki bahwa posisi kaki saya tidak sah... tapi sekarang ada kejadian ini," sergahnya ketika menjawab pertanyaan.

Serena mengelak memberikan jawaban ketika beberapa kali ditanya wartawan tentang apa yang sebenarnya ia katakan kepada pengawas garis dan dan apakah ia mengeluarkan kalimat mengancam terhadap si pengawas garis.

"Saya tidak kehilangan kontrol (emosi)... Saya tidak mengancam... Saya sudah tidak ingat lagi dan tidak mau mengingat-ngingat lagi (apa yang saya katakan)," tuturnya.

Adik petenis Venus Williams itu juga merasa dirinya tidak harus meminta maaf terhadap si pengawas garis.

"Bukannya banyak juga pemain yang kadang-kadang berteriak kepada pengawas garis? Mungkin mereka sedang frustrasi," katanya dengan enteng.

Dengan hasil pertandingan Minggu dini hari itu, Kim --yang pernah menjuarai AS Terbuka pada tahun 2005-- melaju ke babak final.

Di babak penentuan itu ia akan berhadapan dengan petenis non-unggulan lainnya asal Denmark Caroline Wozniacki, yang pada Minggu malam mengalahkan Yanina Wickmayer asal Belgia dengan skor 6-3, 6-3. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009