Tel Aviv,(ANTARA News)- Presiden Israel Shimon Peres berada dalam kondisi baik di rumah sakit, Ahad, setelah pemenang hadiah Nobel Perdamaian berusia 86 tahun itu pingsan dalam satu acara di Tel Aviv, kata seorang dokter.

Dr. Zeev Rothstein, direktur Rumah Sakit Sheba-Tel Hashomer, mengatakan Peres mungkin akan keluar dari unit penyakit jantung dalam beberapa jam ke depan apabila penilaian hasil pemeriksaan itu rampung, sebagaimana dikutip dari Reuters.

"Jika hasil-hasil pemeriksaan ternyata baik ia akan diperkenankan pulang dalam beberapa jam dari unit penyakit jantung," kata Rothstein kepada Radio Militer Israel. "Kondisinya tampak baik pagi ini."

"Jika segalanya baik, kami akan memperkenankan dia untuk melakukan kegiatan rutin," tambah Rothstein.

Ia mengatakan belum ada penjelasan mengenai penyebab jatuhnya Peres ketika berpidato di Tel Aviv, Sabtu malam, dan kehilangan kesadaran selama beberapa detik, dan pemeriksaan sejauh ini menunjukkan dia berada dalam "kondisi baik".

Peres segera siuman tetapi dibawa ke rumah sakit di dekat Tel Aviv untuk menjalani pemeriksaan.

Efrat Duvdevani, juru bicara Peres, yang sebagian besar jabatannya sebagai kepala negara bersifat seremonial, mengatakan ia akan tetap dengan rencana untuk bertemu dengan utusan Timur Tengah Presiden Amerika Serikat Barack Obama, George Mitchell, untuk membicarakan kembali perundingan perdamaian.

Mantan perdana menteri yang lahir di Polandia itu adalah seorang veteran politik berhaluan tengah kiri, dan pulang sebelum pembentukan negara Yahudi itu tahun 1948.

Sebagai menteri luar negeri, bersama dengan perdana menteri Israel Yitzhak Rabin dan presiden Palestina Yasser Arafat, Peres meraih Hadiah Nobel Perdamaian tahun 1994 atas prestasi mereka dalam serangkaian perjanjian sementara.

Ia dipilih sebagai presiden oleh parlemen tahun 2007. Dalam kapasitas itu, ia tetap berbicara dengan bebas menyangkut perdamaian dengan Palestina dan negara-negara Arab lainnya, walaupun perjanjian sementaranya belum menghasilkan penyelesaian perdamaian akhir.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009