Cirebon (ANTARA News) - Rombongan anggota Komisi V DPR RI bersama sejumlah pejabat dari Direktorat Pekerjaan Umum (DPU), Jumat, memantau jalur mudik di Pantura.

Ketua rombongan, Yosef Umar Hadi, di kantor Jasa Marga Cabang Cirebon menyampaikan sejumlah temuannya selama perjalanan serta menanyakan kesiapan jalan tol Palimanan-Kanci dan calon jalan tol Kanci-Pejagan yang akan dipakai sebagai jalur alternatif mudik.

"Kami menemukan sejumlah pasar dan persimpangan berpotensi menimbulkan kemacetan. Kami ingin mengetahui sejauh mana penangan serta kesiapannya menghadapi arus mudik nanti," ujar Yosef.

Kapolwil Cirebon, Kombes Pol Tugas Dwi Aprianto sebagai penanggung jawab kelancaran lalu lintas wilayah III Cirebon menjelaskan beberapa langkah yang sudah disiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan kemacetan akibat aktivitas pasar maupun sejumlah persimpangan.

"Kami sudah mempersiapkan 3.190 personil anggota kepolisian untuk mengamankan jalur utama mudik sampai jalur alternatif yang ada di wilayah III Cirebon," ungkap Tugas.

Tugas menerangkan, seluruh personil akan ditempatkan di 69 pos pengamanan yang ada di jalur Pantura dan alternatif serta 169 pos Gatur yang tersebar di wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kuningan, Majalengka dan Indramayu.

Mengenai pasar tumpah, Tugas menyebutkan terdapat 20 pasar tumpah di wilayah III Cirebon yang harus mendapat perhatian khusus jajarannya.

Beberapa upaya yang telah dipersiapkan untuk mengantisipasi hal ini, Tugas menerangkan, pihaknya telah memberikan peringatan kepada para pedagang, tukang becak dan angkutan umum mulai H-7 lebaran tidak beraktivitas di bahu jalan sekitar pasar.

"Kami juga akan memberlakukan metode pagar betis, dimana petugas kami akan berjaga di sekitar pasar tumpah satu jam sebelum aktivitas pasar dimulai," ujar Tugas.

Sementara itu mengenai jalan tol, Kepala PT Jasa Marga Cabang Cirebon, Zahir Siregar mengungkapkan permukaan jalan dan aset sepanjang jalan tol Palimanan-Kanci dalam kondisi layak operasi dan sejak H-7 sampai H+7 lebaran tidak akan ada lagi aktivitas pekerjaan proyek.

"Kami sudah mempersiapkan satuan tugas (Satgas) yang siap berjaga 24 jam penuh untuk mengantisipasi bila terjadi kondisi darurat seperti jalur berlubang, genangan air, longsor dan lain-lain. Penerangan jalan, tempat istirahat dan pelayanan dalam kondisi layak dan siap pakai," kata Zahir.

Selain itu, lanjut Zahir untuk memantau kondisi arus kendaraan, pihaknya telah memasang CCTV di sembilan titik strategis.

Sedangkan mengenai kondisi calon jalan tol Kanci-Pejagan, Direktur Operasional PT SMR, Sumantri Kusumonegoro mengatakan pada dasarnya jalan tersebut telah siap digunakan.

Sumantri menerangkan jalur tol Kanci-Pejagan saat ini bisa dilalui kendaraan dari dua lajur yang mempunyai lebar jalan 2,3 meter ditambah satu lajur darurat yang lebarnya 3 meter.

Namun Sumantri mengingatkan terdapat titik ruas jalan yang harus diwaspadai oleh para pemudik yaitu lima persimpangan yang hingga sekarang belum rampung pengerjaannya, yaitu persimpangan Lemahabang, Mertapada, Luwungbata, Kramat Simpang dan Kembangan.

"Terdapat lima persimpangan yang harus diwaspadai terutama di persimpangan Lemah Abang Kabupaten Cirebon dan Kembangan Kabupaten Brebes, dimana persimpangan tersebut termasuk ramai dan perlu penjagaan ekstra dari petugas," ujar Sumantri.

Setelah mendengarkan pemaparan kondisi jalur mudik dari pihak Polwil, Jasamarga dan SMR, rombongan anggota dewan melanjutkan perjalanan memantau jalur mudik menuju Semarang.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009