Jakarta (ANTARA) - Hyundai Motor Co mengatakan telah membuka stasiun pengisian bahan bakar pertama untuk kendaraan komersial bertenaga hidrogen di Korea Selatan pada Rabu (3/6), dikutip dari Yonhap, Minggu.

Hyundai mendirikan stasiun pengisian daya di pabrik Jeonju yang berjarak 240 kilometer di selatan Seoul. Ini adalah stasiun pengisian pertama Hyundai untuk mobil komersial bertenaga hidrogen dan stasiun pengisian hidrogen kesembilan, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Hyundai akan bangun pabrik sel bahan bakar hidrogen baru tahun ini

"Bus dan truk hidrogen, serta mobil penumpang hidrogen, dapat mengisi daya sendiri di stasiun pengisian hidrogen komersial karena terletak di dekat jalan," kata juru bicara perusahaan.

Baca juga: Bandara Incheon akan operasikan bus hidrogen Hyundai

Hyundai Nexo adalah satu-satunya model penumpang bertenaga hidrogen di Korea Selatan.

Hyundai, yang telah mengekspor truk hidrogen 10 ton ke Swiss, berencana untuk meluncurkan truk versi lokal di negara asalnya pada tahun 2021.

Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah Seoul untuk mempromosikan mobil hidrogen dan memperkuat infrastruktur pengisian.

Korea Selatan bertujuan untuk meningkatkan jumlah stasiun pengisian hidrogen menjadi 310 pada tahun 2022 dari 37 saat ini di seluruh negeri, menurut Kementerian Lingkungan.

Untuk membantu menyebarkan mobil tanpa emisi dan otonom ke seluruh negeri, negara tersebut berencana untuk membelanjakan 2,2 triliun won (1,9 miliar dolar AS) pada tahun 2030, dengan rencana agar sektor swasta secara terpisah menginvestasikan 60 triliun won pada kendaraan masa depan, teknologi dan fasilitas terkait .

Baca juga: Hyundai siapkan bus hidrogen, bangun SPBU fuel cell di Bandara Incheon

Hyundai Motor Group akan mengambil 41 triliun won, atau 68 persen dari 60 triliun won, di bawah rencana mobilitas masa depan yang dipimpin pemerintah, kata Kementerian Transportasi.

Hyundai Motor Group, yang bertujuan untuk berubah menjadi penyedia solusi mobilitas masa depan, mengumumkan pada bulan Desember 2018 bahwa mereka akan berinvestasi 7,6 triliun won dalam fasilitas produksi mobil hidrogen dan kegiatan R&D terkait pada tahun 2030.

Berdasarkan rencana tersebut, grup ini berencana untuk menghasilkan 500 ribu kendaraan hidrogen pada tahun 2030. Mobil hidrogen dianggap ramah lingkungan karena hanya mengeluarkan uap air ketika menghasilkan tenaga listrik.

Baca juga: Hyundai tunda distribusi GV80 karena getaran mesin

Baca juga: Hyundai klaim Venue populer di kalangan konsumen wanita

Baca juga: Hyundai Santa Fe generasi keempat dirilis bulan ini
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020