Cirebon (ANTARA News) - Jajaran Satreskrim Polres Cirebon, Jawa Barat, telah membekuk tiga pelaku perampokan di jalan tol Palimanan-Kanci beberapa waktu lalu dan salah seorang pelaku terpaksa ditembak kakinya karena berusaha melawan.

Kasat Reskrim Polres Cirebon AKP Ferry Irawan menyebutkan, ketiga tersangka adalah RM (30) dan RS (40) keduanya warga gempol, Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon, serta DL (33) warga Jatiwangi Kabupaten Majalengka.

"Berdasarkan keterangan ketiga tersangka tersebut, akhirnya kami dapatkan satu nama baru yang berperan sebagai perancang skenario perampokan tersebut," kata Ferry di Sumber, Cirebon, Selasa.

Dari keterangan ketiga tersangka, kata Ferry, perampokan diotaki oleh AS, seorang oknum sipir Lapas Majalengka yang saat ini sudah ditangkap jajaran Polres Sumedang dan menjadi tersangka dalam kasus serupa di Kota Tahu tersebut.

Polisi mengejar dan menangkap mereka setelah mendapat laporan dari korban, Dwi Husodo (30), staf PT Inti Trans Makmur Kencana tidak lama setelah perampokan terjadi.

Pada 28 Agustus lalu, korban tengah melintasi tol Palimanan-Panci sepulang dari mengambil uang di Bank BCA Cangkol sebesar Rp53 juta.

Ketika di KM 219, sebuah mobil Mitsubishi Kuda warna merah bernopol B 3365 TA tiba-tiba memepet mobil yang dikendarainya dan kemudian dari dalam mobil salah seorang pelaku berteriak sambil menodongkan pistol meminta korban menepikan mobilnya.

Setelah menggasak uang yang baru diambil dari bank serta sebuah handphone milik Dwi, kawanan rampok yang berjumlah lima orang tersebut kabur. Dan Dwi pun langsung melaporkan kemalangannya tersebut ke Mapolres Cirebon.

"Dari laporan Dwi tersebut kemudian kami melakukan pengembangan. Berdasarkan ciri-ciri fisik pelaku akhirnya kami peroleh data tentang mereka," ujar Ferry.

Setelah meyakini si pelaku, lanjut Ferry, pihaknya langsung melakukan penangkapan. Dua tersangka ditangkap di rumahnya masing-masing tanpa ada perlawanan, sementara DL terpaksa ditembak kaki kanannya karena mencoba kabur, dua pelaku lainnya masih buron.

Sementara itu saat pemeriksaan, RM mengaku berperan sebagai penerima pesanan dari AS.

Setelah mendapat informasi tentang calon korban, RM dengan menggunakan mobil menjemput empat rekannya dan mencari targetnya tersebut di jalan tol. Sedangkan yang berperan sebagai eksekutor adalah DL.

"Kami berbagi tugas, saya bertugas mengendarai mobil dan menentukan target korban. Setelah menemukan targetnya, saya suruh keempatnya untuk beraksi," ujar RM.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009