Malang (ANTARA News) - Jumlah korban luka akibat tergulingnya KA Penataran di Karanglo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dilaporkan mencapai 14 orang.

Dari 14 korban yang dirawat di Rumah Sakit Marsudi Waluyo Singosari, lima diantaranya sudah dirujuk ke Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang karena luka yang dideritanya dikategorikan berat.

Korban yang dirujuk ke RSSA Malang adalah Riska Septi (17), mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) asal Bangil, Pasuruan.

Riska menderita luka cukup parah karena tulang rahangnya patah tertimpa rak barang yang ada di atas bangku penumpang.

Kemudian Masrori (25), warga Brebes santri pondok pesantren Nurul Ulum Gondanglegi Malang yang tangan kanan dan kirinya patah. Lalu Ngadiono (29) warga Jodipan Kota Malang yang kakinya patah karena terjepit pintu kamar mandi.

Masinis, Wibowo (45), dirujuk RSSA Malang karena tulang bahunya patah, dan Yonif Rizal (29) yang mengalami luka patah kaki kanan harus menjalani operasi di rumah sakit itu.

Korban yang dirawat di RS Marsudi Waluyo Singosari sebagian besar hanya luka ringan pada tangan dan kepalanya akibat benturan.

Seorang anggota tim dokter yang menangani korban di IRD RSSA Malang, dr Hendra, mengatakan bahwa para korban yang ditangani rata-rata mengalami trauma akibat benturan benda keras hingga patah tulang.

"Satu pasien terpaksa dilakukan tindakan operasi karena lukanya cukup serius pada kaki kanannya," katanya.

KA Penataran jurusan Blitar-Surabaya terguling di KM 42+3 antara Stasiun Blimbing dan Singosari Malang sekitar pukul 14.00 WIB setelah menabrak seekor kerbau yang berada di jalur rel.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009