Garut (ANTARA News) - Rumah Sakit Umum dr Slamet Garut, Jawa Barat, merawat dua orang korban gempa bumi yang terjadi Rabu siang. Kedua korban dirawat di ruang unit gawat darurat (UGD) rumah sakit itu.

Kepala RSU dr Slamet, dr Widjayanti Utoyo, SPM mengemukakan, kedua korban mengalami luka parah pada sekujur tubuhnya. Ketika gempa terjadi seorang perempuan dan seorang laki-laki itu tengah berbelanja di Toserba Yogya Garut.

Kedua korban belum bisa dimintai keterangan mengenai penyebab luka karena mereka masih mengalami depresi berat, ungkap Widjayanti Utoyo.

Seluruh jajaran medis dan tenaga medis terus kesiap-siagaan untuk segera menanggulangi jika terdapat korban gempa lainnya.

Sementara itu, petugas Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (DTP) Tarogong Garut, Herman, menyatakan bahwa pihaknya tengah merawat korban gempa dengan kondisi luka di bagian kepala.

Korban adalah Ny. Ia (25), warga kampung Bojong Larang yang tertimpa genteng rumah yang roboh. Kemudian seorang anak bernama Elena (7), warga kampung Pasir Muncang Desa Jati juga terluka pada bagian kepala juga karena tertimpa genting.

Luka kedua korban tersebut sangat parah bahkan kini kondisinya cukup kritis dan kemungkinan keduanya akan dirujuk ke RSU Kabupaten Garut, katanya.

Sebelumnya warga kota Garut dan sekitarnya berhamburan keluar rumah dan perkantorannya masing-masing, akibat diguncang gempa bumi yang berlangsung pukul 14.55 WIB sekitar 30 detik, Rabu.

Gempa berpusat di 142 km baratdaya Tasikmalaya dan berada pada kedalaman 30 km.

Peristiwa tersebut selain sangat menggemparkan warga Garut, juga antara lain menyebabkan genting atap gedung DPRD setempat berhamburan, retaknya tembok beberapa rumah di kecamatan Bayongbong.

Beberapa bangunan juga dilaporkan nyaris roboh yakni aula kelurahan Sukajaya di kecamatan Tarogong Kidul.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009