Jakarta (ANTARA News) - PT Asuransi AIU Indonesia mencatat bahwa pengajuan klaim dengan frekuensi paling tinggi berasal dari peserta asuransi kendaraan bermotor.

"Pengajuan klaim dari kendaraan bermotor ini untuk sebulan rata-rata ada sekitar 3.000 pengajuan dengan nilai klaim per pengajuan sebesar Rp3,5 juta hingga Rp5 juta," kata Vice President Director PT Asuransi AIU Indonesia, Swandi Kendy di Jakarta, Jumat.

Namun Swandi tidak hafal persis berapa persen porsi klaim asuransi kendaraan bermotor dari total pengajuan klaim.

Sementara itu, untuk klaim dengan nilai terbesar, Swandi menyebutkan, klaim itu biasanya masuk dari asuransi produksi energi yaitu pembangkit listrik dan pengeboran minyak.

"Untuk produksi energi susah bilangnya, bisa saja 1 juta dolar AS hingga 10 juta dolar AS, variasinya sangat besar tergantung mesin apa yang kena," katanya.

Mengenai strategi meningkatkan peserta asuransi kendaraan bermotor, Swandi mengatakan, pihaknya tidak menggandeng perusahaan pembiayaan (pemberi kredit pembelian kendaraan bermotor), karena resikonya yang terlalu besar.

Ia menyebutkan, perusahaan asuransi harus menanggung resiko selama tiga tahun (masa kredit) padahal pembayaran hanya dilakukan sekali saja pada tahun pertama.

Awalnya perusahaan asuransi memang senang karena terima uang untuk selama masa kredit, tetapi sebenarnya resiko yang ditanggung untuk kendaraan bermotor makin besar.

"Tahun pertama karena baru mungkin disayang-sayang, bawa pelan-pelan, tapi makin ke depan resiko makin besar sementara harga spare part makin naik," katanya.

Ia menyebutkan, perusahaan asuransi yang sudah masuk ke perusahaan pembiayaan memang harus terus menggandeng perusahaan pembiayaan karena kalau tidak, tidak akan ada tambahan premi sementara klaim terus datang.

"Makanya kemarin waktu penjualan mobil anjlok, banyak perusahaan asuransi yang khawatir, untung sekarang sudah naik lagi," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009