New York (ANTARA News/Reuters) - Emas berjangka berakhir sedikit lebih tinggi pada Kamis waktu setempat, di tengah melemahnya dolar dan lebih baiknya pasar ekuitas menyusul membaiknya sentimen ekonomi secara keseluruhan, mendorong investor untuk membeli logam mulia di seluruh papan perdagangan.

Kelompok logam platinum juga meningkat, didukung oleh tindakan tenaga kerja dan kekhawatiran pasokan di Afrika Selatan, di mana Impala Platinum, Kamis mengatakan, ribuan pekerja yang mogok bisa dipecat, dan Aquarius Platinum akan mem-PHK 3.900 pemogok.

Harga emas sebagian besar terbatas pada perdagangan berkisar antara 930 dolar dan 960 dolar dalam tiga bulan terakhir, karena logam tertekan oleh dolar yang bangkit kembali, tetapi didukung oleh inflasi jangka panjang dan kekhawatiran ketidakpastian ekonomi.

Adam Klopfenstein, ahli strategi pasar senior Lind-Waldock yang berbasis di Chicago mengatakan, bahwa emas tertekan oleh kekuatan pasar di luar sektor komoditas, seperti logam baru-baru ini gagal rally di tengah berita ekonomi menggembirakan.

Namun, kenyataan bahwa emas bisa bertahan di tingkat tinggi historis menggarisbawahi logam sebagai "safe haven" di tengah ketidakpastian.

"Jika kita melihattekanan jual berkelanjutan di pasar ekuitas, akan menjadi faktor bullish lain di emas," kata Klopfenstein.

Emas berjangka Desember emas Desember naik 1,50 dolar AS menjadi 947,30 dolar AS per ons di divisi COMEX New York Mercantile Exchange.

Emas spot berada di 947,60 dolar AS per ons pada 2:06 EDT (1906 GMT), terhadap 944,10 dolar AS per ons di New York pada akhir Rabu.

Dengan sedikit berita segar penawaran dan permintaan mencapai pasar, emas, bagaimanapun, tetap terikat pada dolar, kata analis.

"Satu-satunya pengendali emas tampaknya dolar," kata analis Calyon, Robin Bhar. "Ketika kami pindah ke September dan

Oktober adalah musim pernikahan India, dan mungkin beberapa kenaikan pembelian fisik akan memungkinkan sedikit meningkat."

Indeks dolar, yang mengukur kinerja unit AS terhadap sekeranjang dari enam mata uang lainnya, berbalik turun seperti Wall Street rebound.

Perdagangan Emas berhubungan terbalik yang erat dengan dolar, karena sering dibeli sebagai aset alternatif bagi mata uang AS. Ini juga menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain ketika dolar melemah. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009