Arnold menyampaikannya lewa pernyataan tertulis yang dibacakan pada upacara memperingati HUT ke-64 RI di Konsulat Jendral RI, San Francisco, di Wisma Indonesia, Senin waktu AS.
"California adalah tempat perpaduan indah adat dan budaya. Dan hari ini kita merayakan para warga kita keturunan Indonesia atas sumbangsih yang mereka berikan kepada Golden State (sebutan untuk negara bagian California)," kata Arnold.
"Anda memperkaya masyarakat kita dan meningkatkan keanekaragaman California yang bermekaran. Merupakan satu kehormatan untuk bergabung dengan Anda dalam memperingati peristiwa penting ini," tambahnya.
Selain Arnold, pernyataan tertulis berisi ungkapan senada disampaikan oleh Walikota San Francisco Gavin Newsom yang menyatakan tanggal 17 Agustus 2009 sebagai Hari Indonesia atau "Indonesian Heritage Day".
Pada 14 Agustus 2009, Walikota Newsom juga memberikan kehormatan kepada Indonesia dengan mengibarkan selama satu hari penuh Bendera Merah Putih di Gedung Walikota San Francisco.
Peringatan hari ulang tahun Kemerdekaan RI itu berlangsung khidmat dan dipimpin oleh Pjs Konsul Jenderal RI-San Francisco Trini G. Sualang dan dihadiri oleh sekitar 100 warga Indonesia.
Upacara juga diikuti oleh sekitar 15 anak berumur antara 5-15 tahun, putera-puteri staf KJRI dan anggota masyarakat. Mereka menempati barisan bertuliskan "Anak-Anak".
Penaikan Bendera Merah Putih dilakukan oleh tiga mahasiswa Indonesia yang mengenakan kostum putih pasukan pengibar bendera.
Rangkaian upacara tersebut juga diisi dengan lagu-lagu perjuangan yang dibawakan oleh paduan suara beranggotakan 17 warga negara Indonesia, yang hampir seluruhnya keturunan Tionghoa.
Menurut pemimpin paduan suara, Fenina Mundisogih, ketujuh belas anggotanya itu dihimpun dari sembilan gereja Indonesia berbagai aliran di wilayah San Francisco dan sekitarnya.
"Kami latihan tidak lama, hanya tiga jam, karena mereka memang sudah tahu lagu-lagunya," ujar Fenina.
Secara bersemangat, mereka berturut-turut menyanyikan lagu "Hari Merdeka", "Berkibarlah Benderaku", "Garuda Pancasila", "Maju Tak Gentar" dan "Indonesia Pusaka". (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
