Jakarta (ANTARA News) - Hujan deras di langit Jakarta yang hanya turun sekitar 30 menit sempat mengganggu acara jamuan makan malam kenegaraan di halaman belakang Istana Merdeka, Jakarta, Senin malam.

Setiap tahun dalam rangka peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, digelar jamuan makan malam untuk para duta besar dan kepala perwakilan lembaga internasional di Indonesia.

Jamuan makan malam itu digelar di lapangan rumput antara Istana Merdeka dan Istana Negara dengan pengaturan seperti pesta kebun.

Meja dan kursi untuk para tamu ditempatkan di halaman rumput tanpa penutup tenda. Hanya meja tempat hidangan yang beratap.

Karena hujan lebat mengguyur, para duta besar yang telah hadir di Istana Merdeka mendapat pengumuman dari Juru Bicara Kepresidenan Bidang Luar Negeri, Dino Patti Djalal, bahwa jamuan makan malam dipindahkan ke dalam ruangan.

Setelah itu, para duta besar pun dipanggil satu per satu sesuai urutan abjad nama negara masing-masing memasuki ruang cresedential Istana Merdeka untuk memberikan ucapan selamat hari kemerdekaan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani yang bertindak sebagai tuan rumah.

Namun karena hujan telah berhenti, kembali diumumkan bahwa jamuan makan malam tetap dilakukan di lapangan rumput dan para tamu dipersilakan keluar dari Istana Merdeka melalui pintu belakang.

Meja dan kursi yang dialasi kain sebagai dekorasi tidak ayal lagi basah oleh hujan, sehingga jamuan formal makan malam itu pun berubah menjadi "standing party."

Para tamu akhirnya menyantap makanan sambil berdiri dan berbincang-bincang.

Bahkan, Presiden Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang ditempatkan di panggung kehormatan pun harus berdiri menunggu meja dan kursinya diganti.

Beberapa petugas juga langsung sigap mengganti meja dan kursi untuk para tamu.

Karena hujan, hiburan yang telah disiapkan untuk para tamu juga harus tertunda.

Para awak Orkestra Dwiki Dharmawan yang sigap menyelamatkan alat-alat musik mereka dari siraman hujan kini harus menyiapkan kembali peralatan mereka di panggung hiburan.

Ketika hujan, alat-alat itu dan para penari pengisi acara terpaksa bersesakan berlindung di gazebo mungil di depan Kantor Kepresidenan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009