Jakarta (ANTARA) - Aliansi otomotif raksasa, Renault-Nissan-Mitsubishi akan mengungkap rencana strategis baru pada pekan depan, berisi penguatan kerja sama serta upaya mereka dalam memperbaiki masalah aliansi yang berkaitan dampak COVID-19.

Dilansir AFP, Selasa (19/5), waktu setempat, ketiga perusahaan sepakat akan berbicara dalam sebuah "konferensi pers tentang kemajuan dan upaya aliansi" pada 27 Mei.

Satu hari setelah pengumuman itu, Nissan berencana mengumumkan langkah strategis perusahaan pada tahun ini.

Awal 2020, ketiga pabrikan mobil itu menyatakan ingin memperdalam kerja sama dalam aliansi, mematahkan dugaan bahwa kemitraan mereka terpecah setelah pemimpin aliansi Carlos Ghosn tersandung masalah hukum.

Ghosn merupakan sosok penting dalam aliansi Nissan-Renault yang terbentuk pada 20 tahun lalu. Sedangkan Mitsubishi masuk dalam kemitraan itu pada 2016.

Pria berdarah Brasil-Lebanon yang berkarir di Prancis itu berhasil mengeluarkan Nissan dari krisis, sebelum menarik Mitsubishi untuk bergabung.

Ghosn dituduh melakukan kejahatan keuangan pada 2018. Setelah itu, ketiga pabrikan mobil mengalami penurunan penjualan, ditambah pandemik COVID-19 yang membuat penjualan melambat.


Baca juga: Nissan gugat Carlos Ghosn, tuntut ganti rugi Rp1,2 triliun

Baca juga: Nissan didenda 2,42 miliar yen terkait kasus Ghosn

Baca juga: Renault buka kembali pabriknya di Wuhan pada Februari
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020