Temanggung (ANTARA News) - Mohzahri (70), pemilik rumah yang saat ini dikepung oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaen Temanggung, Jawa Tengah, dikenal sebagai tokoh masyarakat setempat.

"Beliau (Mohzahri, red.) tokoh masyarakat yang selalu memimpin setiap acara keagamaan seperti Yasinan. Ya, kalau di sini disebut dengan `selapanan`," kata Kepala Desa Kedu, Purnomo Hadi kepada wartawan ANTARA di Desa Beji, Jumat malam.

Mohzahri, bersama tiga orang lainnya yakni Hendra (23), Aris (33), dan Muhdaroni telah diamankan dalam kejadian penggrebekan dan pengepungan yang berlangsung sejak Jumat sore.

Muhdaroni ketahui merupakan warga Dusun Siwur, Desa Karangtejo, Kedu.

Sementara Hendra dan Aris merupakan keponakan Mohzahri (70).

Rumah Mohzahri, dikepung sejak pukul 15:45 WIB dan sekitar pukul 16:00 WIB mulai terdengar tembakan bahkan suara tembakan semakin sering sampai sekarang.

Sekitar pukul 23:00 WIB, sebuah mobil gegana didatangkan dan ada indikasi kuat terdapat bom di lokasi kejadian.

Beredar informasi, rumah yang dikepung aparat keamanan itu dihuni Noordin M Top dan beberapa orang, namun belum bisa dipastikan kebenarannya.

Hingga sekarang pengepungan masih dilakukan aparat. Petugas memasang garis polisi dengan jarak 200 meter dari lokasi rumah yang dikepung. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009