Jakarta (ANTARA News) - Kahumas Daops I Jabotabek mengatakan, Kereta Rel Listrik Pakuan Ekspress KA 549 Jurusan Bogor - Jakarta berniat mendorong Kereta Rel listrik (KRL) Bogor Ekspress KA 211 Jurusan Jakarta - Bogor yang mogok ke stasiun terdekat.

Kahumas Daops I Sugeng Priyono mengatakan, tabrakan terjadi di Kampung Bubulak, Cilembut, Bogor Tengah, Jawa Barat, sekitar pukul 10.30 wib, saat KRL Bogor Ekspress yang dimasinisi Supangat mogok.

"Sebenarnya KRL Pakuan Ekspress berniat mendorong KRL Bogor yang mogok. Tidak tahu kenapa KRL Pakuan Ekspress tidak terkendali. Sempat melakukan pengereman 15 menit. Hingga terjadilah tabrakan ," ujar Sugeng Priyono saat dihubungi ANTARA News, Selasa.

Akibat tabrakan tersebut, lanjut Sugeng Priyono, KRL Bogor Ekpress anjlok hingga ketujuh as keluar rel.

Lanjut Sugeng, KRL Pakuan Ekspress tanpa penumpang sebenarnya berniat mendorong KRL Bogor Ekspress yang mogok hingga sampai stasiun terdekat.

Dikatakannya, yang terluka parah dalam kecelakaan itu adalah pembantu masinis KRL Pakuan Ekpress, Akbar Jaelani yang hingga saat ini masih terjepit di antara lokomotif dan gerbong belakang KRL Bogor Ekspress. Sementara para korban sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat.


Proses evakuasi, lanjut Sugeng Priyono, masih berlangsung, dan belum diketahui adanya korban jiwa.

Tabrakan KRL di Pondok Rumput, Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, berdampak kepada arus lalu lintas kereta rel listrik. Arus listrik KRL Bogor-Jakarta arus listrik sengaja dimatikan di jalur tersebut untuk kepentingan proses evakuasi di lokasi kecelakaan.


Arus listrik yang padam itu mengakibatkan lima KRL tertahan di Stasiun Bogor. Dua kereta Pakuan Ekspres dan tiga KRL ekonomi. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009