Bitung (ANTARA News) - Satu anggota tim gegana Brigadir mobil (Brimob) di Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara (Sulut) tewas saat latihan penanggulangan teror kerjasama Brimob dan Polairud di Selat Lembeh, Bitung Sulut Sabtu (1/8).

Brigadir James Tampolan tewas akibat bom meledak di perahu karet yang ditumpanginya bersama dengan anggota tim lain, Sabtu pagi sekitar pukul 08.30 Wita.
Selain James, empat korban luka adalah brigadir Haryan Tamboto, brigadir Abdul Rahman Mas Hanafi, Bripka Anto Sidik serta Inspektur dua Franky Turang.

Para korban yang tewas maupun terluka langsung dievakuasi dan dilarikan ke daratan dan dibawa ke Rumah Sakit Budi Mulia Bitung dan Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Kandou Manado.

Latihan yang ditonton Musyawarah pimpinan daerah (Muspida) tersebut kemudian dihentikan setelah ada korban yang terluka dan tewas, namun suasana tetap aman.

Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang, yang mengikuti acara tersebut menyesalkan peristiwa itu dan mengatakan hal tersebut terjadi karena kesalahan teknis.

"Kita semua sudah mempersiapkan dengan baik hal itu, ibarat rem mobil yang blong kecelakaan itu tak bisa diprediksikan," kata Gubernur Sulut Sinyo H. Sarundajang, di Manado Sabtu sore, usai rapat dengan jajaran pemerintah kota Manado.

Sementara itu Kadiv Humas Polda Sulut AKBP Benny Bella mengatakan, korban tewas masih di lokasi latihan jadi jenasahnya tidak diotopsi, tetapi dari rumah sakit dibawa pulang dan disemayamkan di markas Brimob Sulut Paniki Bawah Kecamatan Mapanget.

Dan tiga korban lainnya kata Bella masih dalam perawatan intensif di RSU Kandou, dan satu perwira yang terluka parah akan dibawa ke Jakarta atau Singapura dan semua biayanya ditanggung negara.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009