Jakarta (ANTARA) - Ada pendapat anjuran pemakaian masker saat berada di luar rumah saat pandemi COVID-19 bisa mengurangi asupan oksigen atau memaksa pemakainya menghirup karbon dioksida mereka sendiri.

Beberapa orang mengeluh pusing, atau merasa tercekik, karena memakai masker. Jadi, mungkinkah memakai masker sebagai bagian dari jarak sosial dapat menyebabkan seseorang menumpuk begitu banyak karbon dioksida dan mendapatkan sangat sedikit oksigen sehingga pingsan, atau lebih buruk?

"Jika Anda meletakkan kantong plastik di atas kepala Anda dan mengikatnya erat-erat di leher Anda, tidak ada virus corona yang bisa masuk, tetapi juga tidak ada oksigen dan Anda akan mati lemas, jadi kami jelas tidak merekomendasikannya," kata profesor kimia dari Indiana University, Bloomington, Amerika Serikat Bill Carroll.

Dikutip dari Health pada Kamis, Caroll mengatakan sangat tidak mungkin seseorang akan pingsan karena kekurangan oksigen dengan masker kain, yang umumnya tidak terlalu kencang pada wajah.

Saat Anda menghembuskan napas atau menghirup udara, udara bisa mengitari topeng juga melalui pori-pori material bahan. Inilah sebabnya masker kain tidak benar-benar melindungi Anda dari menghirup virus.

Carroll meragukan masker kain apa pun dipasang begitu ketat sehingga seseorang akan pingsan karena kekurangan oksigen.

"Anda melepasnya karena tidak nyaman sebelum itu terjadi," kata dia.

Tetapi, dalam kasus yang jarang terjadi, masker sebenarnya bisa sangat berbahaya, menurut National Institutes of Health (NIH). Mereka mengatakan, menghirup karbon dioksida (CO2) tingkat tinggi mungkin mengancam jiwa.

Hiperkapnia atau keracunan karbondioksida juga bisa menyebabkan sakit kepala, vertigo, penglihatan ganda, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, tinitus (mendengar suara, seperti dering atau dengung, yang tidak disebabkan oleh sumber luar), kejang, atau mati lemas.

Tetapi penekanan di sini harus pada level tinggi sehingga menyebabkan kerusakan.


Baca juga: "Designers Give Back", cara desainer dukung tenaga medis saat COVID-19

Baca juga: Bukan lucu-lucuan, masker dari bra benar-benar diproduksi di Jepang

Baca juga: Haruskah bayi pakai masker kain untuk hindari COVID-19?

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020