Pangkalpinang (ANTARA News) - Dua pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Pangkalpinang, Maristella Dediwati dan Serpi Pakpahan, menjadi korban penipuan dengan modus tawaran kredit rumah.

Pelakunya diduga Hadi Susilo (38), warga Jalan Fatmawati Kelurahan Gabek I Kecamatan Pangkalbalam Pangkalpinang, dengan menawarkan kedua korban rumah kredit di Perumahan Palm Mas di kawasan Selindung dengan uang muka Rp33 juta.

Namun, rumah kredit yang dijanjikan pelaku tersebut belum juga terbangun hingga sekarang dan pelakunya menghilang, sampai sekarang belum diketahui keberadaannya.

"Pelaku menawarkan kepada saya satu unit rumah yang akan dibangun di Perumahan Palm Mas dengan uang muka Rp18 juta, sementara teman saya membayar uang muka Rp15 juta tetapi rumah tersebut sampai sekarang belum dibangun," kata Maristella Dediwati ketika memberikan laporan di Mapolresta Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan, pelakunya sulit dihubungi untuk menjelaskan persoalan itu dan sekarang menghilang sehingga dirinya melapor ke polisi karena merasa ditipu.

"Pelaku berjanji akan membangun rumah kredit itu setelah uang muka dibayar, namun setelah uang muka saya berikan, ternyata rumah belum juga dibangun. Saya jelas jadi korban penipuan," ujarnya.

Ia mengatakan, tawaran kredit rumah dari pelaku sangat meyakinkan sehingga dirinya tertarik mengambil rumah itu tanpa ada rasa curiga dan langsung membayar uang muka rumah secara kontan.

"Sama sekali saya tidak merasa curiga bakal ditipu pada saat memberikan uang muka rumah tersebut. Saya minta pak polisi mengejar pelakunya yang sekarang menghilang," ujarnya.

Sementara itu Kapolresta Pangkalpinang, AKBP Yusuf Suprapto melalui Kasat Reskrim AKP Eko Novan P, membenarkan laporan tersebut dan segera menindaklanjutinya.

"Laporan ini segera kami tindak lanjuti dengan mencari tahu keberadaan orang yang dituduh sebagai pelaku oleh pelapor," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009