Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perhubungan (Dephub) menegaskan, pihaknya tidak akan mempersulit kebijakan penggunaan telepon seluler (ponsel) di atas pesawat.

"Prinsipnya, kami tidak akan melarang atau menghalangi penggunaan teknologi seluler di atas pesawat," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Dephub, Bambang S Ervan saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Hanya saja, lanjut Bambang, hal itu harus dilakukan sesuai aturan, baik dari segi teknis maupun hukum tidak ada yang dilanggar.

Pernyataan itu disampaikan Bambang menanggapi rencana perusahaan penyedia layanan teknologi telekomunikasi di pesawat, AeroMobile, untuk bekerja sama dengan beberapa maskapai penerbangan nasional tahun ini.

Bambang menegaskan, kendati AeroMobile telah mengklaim mengantongi sertifikat EASA, bukan berarti Dephub akan langsung memberikan izin dan merekomendasikan penerapan teknologi tersebut di pesawat-pesawat milik maskapai Indonesia.

Setidaknya, menurut Bambang, alat tersebut harus lolos dalam pengujian di ruang ruang kompatibel gelombang elektromagnetik (Echoid Chamber) untuk mengukur besar gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dari satu perangkat ke perangkat lain.

Sementara itu, tegas Bambang, dalam UU No. 1/2009 tentang Penerbangan disebutkan, semua peralatan yang memancarkan sinyal yang mengganggu sistem navigasi pesawat dilarang untuk difungsikan selama penerbangan.

"Tetapi kalau teknologi itu benar-benar bisa membuat sinyal telepon seluler tidak mengganggu, ya, tidak apa-apa. Prinsipnya, yang paling utama bagi regulator adalah keselamatan penerbangan," katanya.

Echoid Chamber, lanjut Bambang, hanya dimiliki oleh pabrikan pesawat, seperti Boeing dan Airbus. Di Indonesia, satu-satunya perusahaan yang memiliki alat ini hanyalah PT Dirgantara Indonesia.

Teknologi AeroMobile yang berbasis di London, Inggris, itu sendiri disebut-sebut telah diadopsi sejumlah maskapai internasional seperti Emirates Airlines, Virgin Australia, Qantas, Malaysian Airlines, Turkish Airlines, dan Saudi Arabian Airlines.

Teknologi ini tidak hanya memfasilitasi penumpang untuk melakukan sambungan telepon, tetapi juga untuk ber-SMS dan berselancar di dunia maya serta mengunduh data melalui jaringan Global Pocket Radio System (GPRS). Layanan ini juga mendukung pengguna BlackBerry dan push email termasuk lampiran. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009