Jakarta (ANTARA News) - Honda akan menjadikan Indonesia sebagai negara percontohan (pilot country) untuk sepeda motor baru khususnya di Asia Tenggara menggantikan Thailand yang selama ini menjadi negara pertama yang memproduksi sepeda motor baru Honda.

"Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, untuk melihat seperti itu (Indonesia sebagai pilot country sepeda motor Honda)," kata Presdir PT Astra Honda Motor (AHM) Miki Yamamoto di sela-sela jumpa pers peluncuran sepeda motor otomatik (skutik) Honda Beat dan Vario terbaru, serta Vario Techno, di Jakarta, Kamis.

Hal itu dikemukakan menanggapi pertanyaan mengapa Honda Vario Techno yang menggunakan combo brake (sistem pengereman terpendek dan nyaman) lebih dulu dipasarkan di Thailand dibandingkan Indonesia yang merupakan pasar sepeda motor ketiga terbesar di dunia setelah China dan India.

Yamamoto mengatakan Grup Honda memiliki banyak pertimbangan dalam menetapkan pilot country untuk produk sepeda motor terbaru mereka, terutama terkait kesiapan industri komponen memasok suku cadang sepeda motor terbaru yang akan dibuat. .

"Pemasok komponen harus berperan secara penuh, karena pemasok komponen (dari produk terbaru Honda) harus juga bisa memasok komponen ke negara lain. Industri (komponen) yang ada di sini bisa menjadi induk (memasok komponen ke negara lain)," ujarnya.

Menanggapi mengapa produk skutik Vario Techno lebih dulu diproduksi dan dipasarkan di Thailand dibandingkan Indonesia, Yamamoto mengatakan dalam sejarah perkembangan pasar skutik, Thailand lebih maju. Namun pada beberapa tahun terakhir permintaan skutik di Indonesia mengalami peningkatan pesat, sehingga kemungkinan Honda memindahkan pilot country ke Indonesia.

"Sampai saat ini produk skutik yang dipasarkan di Thailand berbeda dengan Indonesia, baik dalam figurasi chassis maupun persyaratan emisi gas buang. Thailand telah menerapkan standar emisi gas buang Euro III, sedangkan Indonesia masih Euro II, sehingga standar bahan bakarnya pun beda," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pemasaran AHM Julius Aslan mengatakan dalam tiga tahun terakhir permintaan skutik di dalam negeri mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Pada tahun 2006 permintaan skutik hanya mencapai 400 ribu unit, kemudian naik menjadi 800 ribu unit pada 2007, dan terus meningkat pada 2008 menjadi 1,6 juta unit.

"Tahun ini kami memperkirakan pasar skutik mencapai sekitar 2,1 juta uni atau sekitar 40 persen dari proyeksi penjualan seluruh sepeda motor sebesar 5,3 juta unit," ujarnya. Bahkan, secara penguasaan pasar sepeda motor nasional, skutik juga terus menggerus pasar sepeda motor bebek ("cub") dari hanya 26 persen tahun lalu menjadi sekitar 36,5 persen pada semester pertama tahun ini.

Terkait dengan upaya merebut pasar skutik yang tumbuh pesat itu, AHM tiga varian skutik yaitu penyegaran dari produk Honda Beat dan Vario, serta produk baru Vario Techno yang berteknologi tinggi yaitu combo brake yang memiliki sistem pengereman terpendek dan nyaman untuk memudahkan pengendara mengantisipasi keadaan di jalan.

Ketiga varian skutik tersebut dipasarkan dengan harga sebesar Rp 12,35 juta per unit (Honda Beat terbaru), Rp14,85 juta per unit (Honda Vario terbaru), dan Rp 15,5 juta per unit (Honda Techno).(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009