Jakarta (ANTARA News) - Tujuh pelajar Rabu sore (22/7) membajak bus Kopaja U27 jurusan Kelapa Gading-Senen di Jalan Yus Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara tepatnya di depan Toyota Astra.

Mobil yang dikemudikan Pardi (33), dari arah Sunter Podomoro dirusak pelajar yang menghadang bus Kopaja tersebut. Akibatnya kaca bagian depan bus bernomor polisi B 7389 DG pecah.

Aksi pembajakan bus tersebut digagalkan anggota satuan lalu lintas Polres Metro Jakarta Utara.

Menurut Bripka Agus Supriyadi, yang menggagalkan aksi pembajakan tersebut, para pelajar tersebut awalnya berjumlah 25 orang. "Sedikitnya 25 pelajar menunggu bus di depan Toyota Astra," ujar Agus.
 
Namun ternyata kondisi bus yang dikemudikan Pardi sarat dengan penumpang. "Mereka itu awalnya naik sebanyak 13 orang. Namun karena tidak muat akhirnya bus melaju," ungkap Agus kembali.

Rupanya karena didukung solidaritas, tujuh orang pelajar yang berseragam sekolah itu menghadang Kopaja. Sopir pun dipaksa berhenti. Karena tidak mau, akhirnya kaca depan sopir pun dipukul kaso dan dilempari batu.

Bahkan salah satu dari pelajar yang berada di dalam bus, mengalungkan celurit ke leher sopir. "Saya saat itu melintas dan melihat aksi para pelajar tersebut," papar Bripka Agus.

Melihat ada Polantas, belasan pelajar kabur dengan berlari ke arah Artha Gading. Sial bagi 7 pelajar yang berada di dalam mobil. Mereka yang masih duduk di kelas satu sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) itu, disergap Bripka Agus. Bus pun diarahkan melaju menuju Polres Metro Jakarta Utara.

Saat dilakukan penggeledahan ditemukan 2 celurit. Ditambahkan Agus, para pelajar SMA 15 itu memaksa sopir untuk mengangkut mereka ke suatu tujuan. "Setahun ini saya yang bertugas di Jalan Yos Sudarso, belum pernah menemukan adanya keributan antar pelajar," kata Agus.

Sementara Pardi dan kernetnya David (29), saat ditemui mengaku shok dengan aksi pelajar tersebut. "Saya tidak sangka kalau leher saya dikalungi celurit," ujar Pardi.

Tidak terangkutnya para pelajar tersebut, kata Pardi, dikarenakan kondisi muatan Kopaja sarat dengan penumpang. "Saya sih kasih naik sebagian. Tapi kalau semua kan tidak bisa naik. Tapi mereka memaksa untuk naik ke dalam bus, dengan memecahkan kaca depan mobil," ungkapnya.

Kini para pelajar yang berusia sekitar 15 tahun itu diperiksa di ruang Serse Polres Jakarta Utara. Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara Kompol Roma Hutajulu saat dikonfirmasi membenarkan adanya 7 pelajar yang diduga membajak bus Kopaja.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009