Temanggung (ANTARA News) - Rumah asal Nur Said (35) yang diduga menjadi pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott, Jakarta, terlihat sepi, tidak ada aktivitas, sedangkan pintu dan jendela rumah tembok itu tertutup.

"Sejak kemarin tidak ada aktivitas di rumah itu," kata Irman, seorang tetangga Muhammad Nasir (60), ayah Nur, di Temanggung, Selasa.

Rumah asal Nur itu berada di Desa Katekan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, di lereng timur Gunung Sindoro.

Nasir dan isterinya, Tuminem (57) dikabarkan dijemput petugas pada Senin (20/7) pagi untuk menjalani tes Deoxyribonucleic Acid (DNA) guna memastikan identitas Nur.

"Belum terlihat Pak Nasir pulang, anggota keluarga lainnya juga tidak menengok rumah," katanya.

Nur adalah anak ketiga dari enam bersaudara. Sebagian besar anak-anak Nasir tinggal di beberapa tempat di Temanggung, seorang lainnya di Kendal. Nur, sejak menikahi isterinya pada 1999 tinggal di rumah mertuanya di Klaten.

Sejak 2001, Nur yang telah memiliki dua anak tidak tinggal di Klaten dan Temanggung. Pihak keluarga pernah mencari keberadaan Nur dan keluarganya, tetapi mereka tidak menemukannya.

Sekretaris Kecamatan Ngadirejo, Singgih Purnomo Hadi, meminta para tetangga Nasir tidak mengucilkan keluarga itu.

"Mereka tetap bagian dari warga di situ, punya hak sosial yang sama, pelakunya masih dalam penyelidikan, jangan dikucilkan," katanya.

Ia mengemukakan keluarga itu butuh dukungan moril agar tabah menghadapi cobaan terkait dugaan keterlibatan Nur dalam teror bom tersebut.

Teror bom terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Jakarta, pada Jumat (17/7), dalam waktu bersama, mengakibatkan sejumlah orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Ia menegaskan permintaannya kepada masyarakat setempat agar tetap berprasangka baik terhadap keluarga Nasir dan menjaga kerukunan hidup antarsesama warga.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009