Bandung (ANTARA News) - Tiga orang anggota klub motor di Bandung meninggal akibat tertular virus Human Immuno Deficiency Virus (HIV)/Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS).

Informasi dihimpun ANTARA, Senin ketiga anggota klub motor meninggal akibat HIV/AIDS itu meninggal dalam empat bulan terakhir.

Ketua klub motor El President Bikers Brotherhood Bandung, Budi Dalton mengakui ketiga anggota klub motor meninggal akibat HIV/AIDS.

"Meski saya tidak terlalu mengenal atau dekat dengan ketiga anggota itu, sebagai ketua saya merasa prihatin akan masalah AIDS yang semakin meningkat di Bandung," ucapnya.

Pengakuan Budi Dalton disampaikan pada acara Bedah buku Syair Untuk Sahabat dan kampanye AIDS di Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Yapari ABA Jalan Cihampelas 94 Bandung.

Ketiga anggota bikers tersebut meninggal setelah sakit dan beberapa hari dirawat di rumah sakit.

Dikatakan, AIDS tidak ada hubungannya dengan genk motor, atau kehidupan jalanan, itu semua tergantung individu, AIDS bisa tertular pada siapa saja tidak memandang umur, ras, jenis kelamin, agama, orientasi seksual.

"Siapa pun bisa tertular AIDS, bahkan di lingkungan pesantren pun, semuanya tergantung individu, itu perilaku oknum saja," katanya.

Dikatakan Budi, permasalahan pergaulan anak muda yang acapkali berlebihan, bukan semata-mata kesalahan remaja yang memang sedang dalam masa transisi dan labil secara emosional.

Sering sekali orang menyoroti kenakalan remaja, kenapa kenakalan orang tua tidak disoroti, diskotik, bar, isinya juga kan orang tua, sampe korupsi juga oknumnya orang tua.

Dikatakan Budi, orang tua dan keluarga seharusnya memberikan contoh dan pendidikan sejak dini tentang pergaulan karena segala bentuk kenakalan remaja dibentuk dari lingkungan bukan ada sejak lahir.

Untuk terhindar dari dampak negatif pergaulan, remaja harus mengenal jati diri. Namun, dalam proses pencarian jati diri tersebut, terkadang remaja tergilincir karena terpengaruh pergaulan akibat kepribadian yang belum kuat.

Remaja bisa mengendalikan diri jika memahami dan mencari tahu, siapa diri kita dan dari mana asal kita," ujar Budi.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009