Cilacap, Jateng (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, tengah berupaya menghijaukan kembali 1.000 hektar hutan di Pulau Nusakambangan yang rusak akibat penebangan liar (illegal logging).

Dari 11.500 luas hutan di Nusakambangan, 1.000 hektar diantaranya rusak karena illegal logging dan 60 hektar sudah dihijaukan kembali, kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Cilacap, Sudjiman, di sela-sela bhakti sosial PT General Motor Autoworld Indonesia (GMAI) menanam 1.000 pohon di sekitar lingkungan lembaga pemasyarakatan (LP) di pulau itu, Sabtu.

Selain menanami kembali kawasan hutan yang rusak, menurut Sudjiman, pihaknya juga berusaha untuk mengembangkan sejumlah pohon endemik yang tumbuh di pulau itu untuk tujuan pelestarian.

Beberapa pohon bernilai ekonomis tinggi yang tumbuh di Nusakambangan sampai saat ini di antaranya, pohon plalar, pohpohan, walangan, dan bayur yang sejak 1999 hingga tahun 2000 juga menjadi sasaran pencurian kayu.

Sementara mengenai penghijauan kembali, Dishutbun Cilacap juga mendapat dukungan dari sejumlah pihak yang peduli terhadap lingkungan. Setelah penanaman 1.000 pohon jati sekitar Februari-Maret lalu, sekarang ditanam lagi 1.000 pohon produktif yang merupakan bantuan dari program corporate social responsibility (CSR) GMAI.

Dalam kegiatan itu, agen tunggal pemegang merk (ATPM) mobil Chevrolet, GMAI, bekerja sama dengan Dishutbun, Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusakambangan, dan klub-klub mobil Chevrolet dari berbagai daerah.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala LP Narkoba Nusakambangan Marwan Adli mengatakan, penghijauan di kawasan Nusakambangan adalah langkah yang sejalan dengan program nasional dalam pelestarian lingkungan.

Selain bermanfaat bagi lingkungan, kegiatan-kegiatan di Nusakambangan juga dapat memotivasi warga binaan LP Narkoba yang berjumlah sekitar 300 orang. Penghuni LP Narkoba Nusakambangan sebagian besar adalah narapidana kasus penggunaan narkoba, meski ada sebagian kecil karena mengedarkannya obat-obatan terlarang itu.

Menurut Corporate Planing and Public Policy Director GMAI Arif Pramadana, kegiatan di Nusakambangan masih terkait dengan peringatan 100 Tahun GM yang diimplementasikan melalui CSR yang bermanfaat bagi masyarakat.

Sebelum penanaman pohon di Pulau Nusakambangan, GMAI juga membantu membangun rumah bagi warga korban banjir di Desa Sukakarya, Bekasi, Jawa Barat.

Marketing dan Public Relations Director GMAI Debora Amelia Santoso menyatakan, GMAI memilih lingkungan LP Nusakambangan sebagai sasaran CSR kali ini karena ingin berbuat sesuatu yang berbeda dan memang kebetulan daerah itu cocok untuk kegiatan adventure sesuai dengan karakter mobil Chevrolet Captiva.

Amelia secara tegas menyebut bahwa dalam kegiatan itu tidak ada sama sekali niat untuk promosi bahwa CSR adalah CSR yang lebih mengutamakan manfaat dan nilai tambahnya bagi masyarakat.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009