Gunungkidul (ANTARA News) - Seorang warga Desa Getas Kecamatan Playen, Gunungkidul DIY, Broto Jati Untoro (47), Jumat mulai berjalan kaki menempuh perjalanan ke Istana Negara Jakarta untuk menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Broto menempuh perjalanan ke Istana Negara Jakarta atau sekitar 500 km dari Gunungkidul untuk menebus "nadar" yang pernah diikrarkannya. "Apabila SBY memenangi pemilu presiden dalam satu putaran, saya akan berjalan dari rumah di Gunungkidul hingga Istana Negara Jakarta," katanya.

Kepergian Broto dilepas oleh puluhan masyarakat Desa Getas, perangkat desa setempat dan beberapa tokoh Partai Demokrat Gunungkidul.

Menurut dia, pada awalnya dirinya ingin berbuat sesuatu yang istimewa dalam kehidupannya, lalu terpikir untuk bertemu dengan presiden. "Saya mengidolakan SBY, sehingga saya berniat untuk menempuh perjalanan ke Istana Negara apabila SBY terpilih kembali menjadi presiden," katanya.

Ia mengatakan, soal nanti dapat bertemu langsung atau tidak, yang penting telah memenuhi "nadar" untuk menemui presiden di Istana Negara.

"Saya bertekad memenuhi nadar ini, keluarga dan kerabat juga telah mengikhlaskan kepergian saya ke Jakarta untuk bertemu presiden," katanya.

Ia mengatakan, perjalanan ke Jakarta membawa surat keterangan dari Kelurahan Getas dan surat keterangan dari Polsek Playen yang menyatakan bahwa Broto merupakan warga Gunungkidul yang berjalan kaki ke Jakarta untuk menemui SBY.

"Saya perkirakan perjalanan ini akan memakan waktu 13 hingga 15 hari, dan untuk membuktikan saya jalan kaki dari Gunungkidul hingga Istana Negara, saya akan meminta tanda tangan aparat pemerintahan desa dan kecamatan yang saya lewati di setiap perjalanan," katanya.

Broto membawa makanan tiga "kimpul" (ketela masak, red) untuk bekal selama tiga hari perjalanan. "Kemungkinan dalam tiga hari saya sudah sampai Purwokerto dan target saya sampai Jakarta dalam dua minggu," katanya.

Setelah tiga hari, lelaki yang terbiasa dengan "laku prihatin" tersebut, akan mengkonsumsi nasi dan makanan yang biasa dimakannya. "Saya juga membawa bekal uang yang cukup untuk membeli makan di perjalanan," katanya.

Ia menjelaskan, dirinya pernah beberapa kali berjalan kaki untuk menempuh jarak yang cukup jauh, di antaranya menggelilingi Kabupaten Gunungkidul dalam waktu tiga hari dan menempuh perjalanan dari Pacitan ke Yogyakarta.

Perjalanannya dari Gunungkidul ke Istana Negara Jakarta tersebut sempat mendapat tentangan dari keluarga. "Kami khawatir karena perjalanan yang akan ditempuh jaraknya jauh, lagi pula kami tidak rela bila dia berjalan seorang diri," kata Istri Broto, Tujarni

Tujarni mengisahkan, niat suaminya sudah tidak dapat dibendung lagi karena setiap hari suaminya selalu membicarakan "nadar" jalan kaki untuk menemui Presiden SBY.

"Kami harus merelakan kepergiannya untuk menempuh perjalanan jauh, dan kami hanya bisa berdoa semoga perjalanan suami saya selalu mendapat perlindungan dari Tuhan," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009