Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Johnny Darmawan mengatakan, penjualan mobil di dalam negeri tahun ini sulit menembus angka 500 ribu unit.

"Sampai Juni (2009) pasar mobil di Indonesia turun sekitar 25 persen," ujar Johnny di Jakarta, Rabu, menanggapi prospek pasar mobil sampai akhir tahun.

Pada Januari sampai Juni penjualan mobil di dalam negeri secara ritel sekitar 211 ribu unit turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 285.431 unit.

Meski secara kumulatif turun, Johnny optimistis penjualan pada semester dua akan lebih baik dari semester satu karena indikator ekonomi makro Indonesia yaitu ketersediaan likuiditas keuangan, suku bunga , nilai tukar yang stabil Rp10.000 per dolar AS, dan sektor riil terutama harga komoditas pertanian, membaik.

"Apalagi para ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) semakin agresif mengkampanyekan produk masing-masing, sehingga pemesanan meningkat," ujarnya.

Ia memperkirakan penjualan mobil pada semester II hanya akan mencapai sekitar 220 ribu unit dengan asumsi penjualan rata-rata per bulan 40 ribu unit. Khusus September, penjualan kemungkinan hanya setengahnya karena pengaruh Hari Raya Idul Fitri.

"Kalaupun penjualan rata-rata per bulan mencapai 45 ribu pada semester II, maka paling bisa penjualan sampai akhir tahun mencapai 450 ribu unit. Kalau 500 ribu unit, susah," ujar Johnny.

Pada 2008 penjualan mobil di dalam negeri menembus angka 600 ribu unit dan penjualannya diproyeksikan turun sekitar 20 hingga 25 persen tahun ini.

Johnny tidak menampik bila kemungkinan permintaan mobil lebih besar dari proyeksi Gaikindo. Menurut dia, salah satu indikator tumbuhnya permintaan, bisa dilihat dari permintaan mobil terbesar saat ini yaitu Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang menguasai sekitar 40 hingga 45 persen pasar Indonesia.

Sementara itu Ketua Umum Gaikindo Bambang Trisulo dalam diskusi Kadin Indonesia terkait penyusunan peta jalan industri alat angkut mengatakan, penjualan mobil di Indonesia pada tahun ini akan berada di bawah Malaysia dan Thailand.

Pada 2009 penjualan mobil di Thailand diproyeksikan mencapai 488 ribu unit dan Malaysia mencapai 480 ribu unit, sedangkan di Indonesia mencapai 450 ribu unit.

Pada Januari-Mei tahun ini penjualan mobil di Malaysia sudah mencapai 203.760 unit dan Thailand mencapai 188.026 unit, sedangkan Indonesia pada periode tersebut mencapai sekitar 169.462 unit.

"Pertumbuhan ekonomi di Malaysia memang minus, namun daya belinya masih tinggi sehingga permintaan mobilnya lebih besar dibanding Indonesia yang pertumbuhan ekonominya positif," ujarnya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009