Darwin (ANTARA News) - Ratusan orang nakhoda dan awak kapal layar (yacht) peserta reli tahunan "Sail Indonesia" yang penyelenggaraannya tahun 2009 dipadukan dengan "Sail Bunaken" mendapat sosialisasi pencegahan pandemi Infuenza A H1N1 pada pertemuan teknis di Darwin, Selasa (14/7).

Konsul RI di Darwin Harbangan Napitupulu mengatakan di Darwin, Rabu, dua anggota tim bantuan penanggulangan flu babi yang khusus dibentuk pemerintah negara bagian Northern Territory (NT) untuk "Sail Indonesia/Sail Bunaken" telah memberikan sosialisasi kepada para awak kapal peserta.

Menjelang acara pelepasan (flag off) yang direncanakan berlangsung 18 Juli, panitia melaporkan ada 133 kapal layar peserta yang sudah memberikan konfirmasi untuk bertolak dari Darwin menuju perairan Indonesia.

Pada pertemuan teknis yang turut dihadiri Dirjen Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen P2SDKP), Aji Sularso, itu, anggota tim pemerintah NT menyediakan brosur-brosur berisi informasi penting tentang flu babi dan penanggulangannya, katanya.

Menurut Napitupulu, kerja sama yang baik dari pemerintah NT dalam mengantisipasi bahaya pandemi flu babi ini merupakan tindak lanjut dari hasil rapat di kantor Menko Kesra Jakarta beberapa waktu lalu yang meminta Konsulat RI Darwin untuk melakukan pendekatan dengan pemerintah NT.

Langkah-langkah antisipatif lanjutan melalui pengaktifan perangkat "thermal scanner" untuk mendeteksi suhu badan diharapkan dilakukan di Saumlaki sebagai kota pantai pertama Indonesia yang disinggahi para awak kapal peserta, katanya.

Data terbaru Departemen Kesehatan Pemerintah Federal Australia menunjukkan, jumlah penderita sudah mencapai sedikitnya 9.828 orang dengan angka kematian tercatat 19 orang.

Penyelenggaraan Sail Bunaken

Sementara itu, berkaitan dengan acara pelepasan kapal-kapal peserta Sail Indonesia/Sail Bunaken dari Darwin 18 Juli, Menteri Kelautan dan Perikanan (DKP) Freddy Numberi direncanakan melakukan "flag off".

Sekretaris II Fungsi Pensosbud Konsulat RI Darwin Arvinanto Soeriaatmadja, mengatakan, pihaknya sudah mendapat konfirmasi kedatangan Menteri DKP Freddy Numberi. Dalam acara pelepasan itu, Menteri Freddy akan didampingi Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu Primo Alui Joelianto yang sedang berkunjung ke Darwin.

"Sail Indonesia" 2009 yang penyelenggaraannya dipadukan dengan "Sail Bunaken" akan diikuti 160 kapal, termasuk sekitar 24 kapal yang berangkat ke perairan Sulawesi Utara dari Kinabalu, Malaysia.

Informasi yang dihimpun ANTARA News dari data panitia "Sail Indonesia" menyebutkan, ratusan "yacht" peserta yang berangkat dari Darwin pada 18 Juli akan langsung menuju Saumlaki. Mereka diperkirakan tiba di ibukota Kabupaten Maluku Tenggara Barat itu pada 20 Juli.

Selama empat hari di kota kecil yang terletak di Pulau Yamdena yang menjadi bagian dari Kepulauan Tanimbar itu, para peserta akan disambut pemerintah dan masyarakat setempat dengan festival budaya dan pameran produk kerajinan tangan.

Dari Saumlaki, kapal-kapal layar peserta menuju Tual (26-29 Juli), Banda, Ambon (4-7 Agustus), Ternate, Bitung (12-19 Agustus), Banggai, Wakatobi (26-30 Agustus), Ende (5-9 September), Nagikeo (11-13 September), Labuan Bajo (16-20 September), dan Matam (24-28 September).

Dari Mataram, para penjelajah samudera mancanegara itu melanjutkan pelayarannya ke Bali (30 September - 4 Oktober), Karimun Jawa (8-15 Oktober), Banjarmasin (8-12 Oktober), Kumai (14-17 Oktober), dan Belitung (21-25 Oktober).

Di berbagai kota pantai yang dilalui kecuali Banda, Banggai dan Belitung, para peserta "Sail Indonesia" dan "Sail Bunaken" 2009 itu akan disambut dengan aneka acara hiburan rakyat.

Dibandingkan dengan "Sail Indonesia" 2008, jumlah peserta "Sail Indonesia" tahun ini meningkat dari 116 menjadi 157 kapal layar. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009