Semarang (ANTARA News) - Enam perampok spesialis toko emas terpaksa ditembak kakinya oleh anggota Resmob Polda Jateng karena melawan saat akan ditangkap.

"Kita terpaksa melakukan tindakan tegas pada keenam perampok karena mereka melawan saat akan ditangkap," kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Alex Bambang Riatmodjo, di semarang, Sabtu.

Keenam tersangka perampok yang ditangkap tersebut bernama Ahmad Syafei (22), warga Demak; Suwaldiyono (24), warga Purworejo; Sudedi (28), warga Purwodadi; Mat Sholeh (30), Edy Dwitoro (32), Dodi Mauleda (27), ketiganya warga Magelang.

Barang bukti yang disita dari tangan tersangka adalah satu buah senjata api jenis FN, tiga buah senjata api rakitan, tujuh amunisi aktif, satu unit mobil Daihatsu Grand Max bernomor polisi B-1731-NFA, satu unit sepeda motor Kawasaki Ninja dengan nomor polisi AB-5561-TS, lima buah telepon seluler berbagai merek, berbagai macam perhiasan emas, sejumlah uang, dan satu pasang pelat nomor S-6585-NB.

Modus operandi yang digunakan para tersangka saat beraksi adalah dengan mendatangi toko emas di daerah Jawa Tengah yang telah menjadi sasaran. Mereka kemudian langsung melumpuhkan pemilik toko emas dengan menodongkan senjata api. Apabila korban melawan maka tersangka tidak segan-segan menembak korban.

Dari pengakuan para tersangka di hadapan penyidik, mereka sudah melakukan beberapa perampokan toko emas, antara lain di Toko Emas Kendi di Pati, Toko Emas Barokah di demak, dengan kerugian masing-masing Rp300 juta dan Rp 400 juta.

"Keenam tersangka terakhir kali beraksi di Toko Emas Kendi, Pati, pada Jumat (19/6)," kata Kapolda.

Anggota Resmob Polda Jateng yang sebelumnya sudah mengetahui tersangka beraksi di toko emas tersebut segera mengejar dan beberapa saat kemudian berhasil menangkap dua dari enam perampok.

Dari penangkapan dua perampok tersebut, polisi akhirnya berhasil menangkap empat tersangka lagi di tempat persembunyian mereka di Sidoarjo, Jawa Tengah, pada Jumat (3/7) dan sempat terjadi baku tembak antara polisi dengan para perampok tersebut.

Kapolda mengharapkan, dengan adanya tindakan tegas dari polisi terhadap keenam perampok ini, kasus perampokan yang ada di Jawa Tengah dapat berkurang.

"Jajaran Polda Jateng akan terus melakukan pengusutan kasus perampokan di Jawa Tengah dan akan diusut tuntas," ujarnya.

Menurut Kapolda, saat ini pihak kepolisian terus mengembangkan kasus perampokan toko emas di beberapa tempat dan terus mengejar dua orang tersangka yang menjadi otak perampokan.

"Selain itu, plisi juga menyelidiki asal senjata api yang digunakan tersangka untuk merampok," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009