Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama (Menag) Muhammad Maftuh Basyuni mengaku bersyukur bahwa Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tak mengalami kenaikan kendati dalam rapat dengan Komisi VIII DPR RI, Senin (15/6) malam, jika diperhatikan secara detail ada komponen dolar yang naik dan penurunan komponen rupiah.

"Tetapi secara keseluruhan, dirata-ratakan, BPIH tak alami kenaikan. Tegasnya, besaran BPIH sama seperti pada tahun lalu," kata Menag dalam percakapan telepon dengan ANTARA News di Jakarta, Selasa.

Ini adalah upaya maksimal pemerintah. Ia mengaku dalam rapat-rapat sebelumnya dengan anggota Komisi VIII ada perhitungan kemungkinan kenaikan BPIH sebesar 84 dolar AS. Namun pada rapat terakhir, Senin malam itu ternyata setelah diperhitungkan seluruh komponen secara cermat, jika dirata-ratakan tak ada kenaikan ongkos naik haji.

Menag menegaskan, pihaknya tak mencla-mencle dalam menetapkan BPIH. Bahkan jika ada pihak yang mampu memberi perhitungan ongkos naik haji dapat ditekan, alias diturunkan, akan disambut dengan gembira.

Dalam sepekan sebelumnya Menag mengaku mendapat usulan bahwa BPIH sebetulnya dapat ditekan lagi sehingga BPIH akan lebih murah. Namun setelah dicek, pihak yang mengusulkan tersebut menggunakan data lama.

Komponen harga, misalnya untuk avtur, digunakan data lama. Dengan demikian jika angka tersebut dijadikan dasar, maka jelas tak akan bisa diterima.

Dalam rapat dengan Komisi VIII, ia menegaskan, sudah ada kesepakatan besaran BPIH 2009 dengan perhitungan rata-rata terjadi kenaikan pada komponen US dolar 38 dolar, dan penurunan komponen rupiah sebesar Rp401.000.

Untuk komponen dolar, ia menegaskan lagi, BPIH 2009 untuk embarkasi Aceh 3.243 dolar, Medan 3.333 dolar, Batam 3.409 dolar, Padang 3.329 dolar, Palembang 3.377 dolar, Jakarta 3.444 dolar, Solo 3.407 dolar, Surabaya 3.512 dolar, Banjarmasin 3.508 dolar, Balikpapan 3.544 dolar, Makassar 3.575 dolar.

Biaya BPIH seluruh embarkasi tersebut ditambah dengan komponen rupiah sebesar Rp 100.000 untuk biaya asuransi jemaah haji.

Jika dibanding dengan BPIH tahun lalu, kata Menag, BPIH Aceh mengalami penurunan 15 dolar, Medan naik 42 dolar, Batam naik 117 dolar, Padang naik 72 dolar, Palembang turun 3 dolar, Jakarta naik 14 dolar, Solo naik 27 dolar, Surabaya naik 83 dolar, Banjarmasin turun 9 dolar, Balikpapan naik 26 dolar, dan Makassar naik 58 dolar.

Dalam Raker yang dipimpin oleh Ketua Komisi VIII DPR-RI Hasrul Azwar, Menag memaparkan, komponen BPIH yang mengalami kenaikan adalah sewa pondokan di Mekkah dan Madinah serta kenaikan biaya katering.

"Konsumsi jemaah selama berada di Armina dan Madinah menjadi 8 Saudi Riyal, mengalami kenaikan 1 SR dibanding tahun lalu," ucap Menag.

Kenaikan biaya pondokan dan konsumsi per jemaah di Arab Saudi, kata Menag, rata-rata adalah 650 Saudi Riyal atau setara dengan 174,7 USD dengan asumsi 1 USD sama dengan 3,72 SR.

Menyangkut tarif penerbangan haji, lanjut Menag, terjadi penurunan komponen penerbangan. PT Garuda Indonesia menurunkan rata-rata 91 dolar dan Saudi Arabian Airlines menurunkan rata-rata 45 dolar.

Menag menambahkan, biaya operasional dalam negeri dari tahun lalu Rp501.000, tahun 2009 hanya Rp100.000, mengalami penurunan Rp401.000, karena biaya tersebut disubsidi melalui dana optimalisasi setoran awal jemaah haji, kecuali asuransi.

Hasil kesepakatan pemerintah dengan DPR soal besaran BPIH 2009 selanjutnya disampaikan kepada Presiden untuk diterbitkan peraturan presiden tentang besaran BPIH 2009. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009