"Setelah lima tahun saya vakum tak memegang raket, tetap saja saya merasa kangen untuk mengayunkan raket. Saya akan mencoba kembali menembus peringkat di Asosiasi Tenis Wanita Dunia (WTA) di nomor ganda saja," ungkap Yayuk Basuki di Jakarta, Kamis.
Yayuk menuturkan, sebagai mantan atlet ia sebenarnya harus tetap menjaga kondisi fisiknya agar bisa beraktivitas secara normal. Jika tidak, maka ia sendiri akan kesulitan menjaga kesehatannya.
Untuk kembali menekuni tenis profesional, diakuinya tak mudah. Setelah ia melihat rekannya yang lebih muda Romana Tedjakusuma masih aktif bermain, maka ia tertarik untuk bekerjasama.
Yayuk dan Romana pun akhirnya sepakat mengikuti sejumlah turnamen resmi, dan secara tak diduga, mereka berhasil meraih prestasi gemilang pada turnamen setingkat Challenger 25.000 dolar AS dan juga turnamen Challenger di Balikpapan yang berhasil dijuarainya bersama Romana baru-baru ini.
"Saya bertanding ke Eropa, diantaranya ke Jerman, juga ke Amerika Serikat. Kami berhasil menjuarai Turnamen Challenger 25.000 dolar. Sebenarnya tadinya saya kembali bermain tenis untuk kesenangan (fun) saja, tapi lama kelamaan tidak betah juga kalau hanya main-main. Ternyata saya masih mampu. Sewaktu di Balikpapan pun antusias penonton luar biasa," tutur petenis kelahiran 30 November 1970 ini.
Di WTA, Yayuk mengaku saat ini ia sudah mengantongi peringkat 190-an, sedangkan Romana yang sudah menginjak usia 33 tahun masih di peringkat 200-an.
Untuk bisa mengikuti turnamen-turnamen WTA, maka ia harus terus memupuk kembali mengikuti turnamen-turnamen dari bawah dan terus meningkatkan keikutsertaannya ke tingkat yang lebih tinggi semisal berhadiah total 50.000 dolar.
"Kita harus pintar-pintar memilih turnamen agar bisa terus melonjak mengikuti ke jenjang yang lebih tinggi. Kalau sudah bisa masuk ke tingkat turnamen berhadian 100.000 dolar kita bisa masuk lagi ke jajaran WTA dan saya punya target untuk itu," paparnya.
Yayuk yang kini tengah disibukkan sebagai Direktur Turnamen Kapolri Cup, mengaku akan kembali ke AS pada akhir bulan ini untuk melanjutkan upayanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
