Surabaya (ANTARA News) - Penyedia solusi jaringan telekomunikasi, Huawei Technologies Co.Ltd, saat ini mampu menyelesaikan proyek perluasan jaringan untuk operator telekomunikasi nasional PT Telkomsel lebih cepat dari target penyelesaian proyek, upaya ini untuk meningkatkan kualitas jaringan di Jawa Timur bagian Timur.

"Proyek perluasan jaringan dikerjakan sejak awal Mei dan ditargetkan selesai akhir Juni. Namun, kami bisa menyelesaikannya akhir Mei lalu," kata "South Pacific Vice President Director of Huawei Technologies Co.Ltd", Wan Xuejun, saat dihubungi ANTARA, di Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, proyek itu meliputi kota utama di Jatim misalnya Banyuwangi, Bondowoso, Probolinggo, dan Jember.

"Pemilihan tempat itu karena disesuaikan dengan pusat kegiatan ekonomi di Jatim. Upaya ini sekaligus membangun jaringan GSM dan 3G terbaru. Tentunya, hal ini untuk peningkatan mutu dan kapasitas jaringan operator tersebut dalam melayani pelanggannya," ujarnya.

Terkait pasar telekomunikasi Indonesia, Presiden Direktur PT Huawei Tech Investment, Ma Yue, menyatakan, pasar negeri ini berkembang sangat cepat, sehingga potensial untuk dibidik. Apalagi, bila melihat potensi populasi penduduk nasional yang mencapai sekitar 230 juta orang.

"Untuk itu, upaya percepatan kinerja ini kami tunjukkan sebagai komitmen dalam menyediakan solusi terbaik bagi pemenuhan kebutuhan klien. Bahkan, dapat membantu mereka meraih efisiensi lebih tinggi," katanya.

Bentuk komitmen dalam bidang industri telekomunikasi lainnya, kata dia, juga berupa penyediaan layanan lengkap bagi sembilan operator di Indonesia. Sampai saat ini, pihaknya telah membangun dua pusat pelatihan. Selain itu, juga satu pusat riset dan pengembangan di Jakarta, yang ditujukan untuk memberi pelatihan kepada lebih dari 1.500 tenaga ahli telekomunikasi tiap tahunnya.

"Bahkan, kami telah membangun 13 pusat penjualan suku cadang dan sembilan pusat logistik dengan lebih dari 1.200 pegawai. Dari jumlah pegawai itu sekitar 80 persennya tenaga lokal," katanya.

Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno, merasa terkesan dengan kinerja penyedia jaringan tersebut dalam melayani ordernya.

"Kami bangga dengan kerja keras tim penyedia jaringan ini. Kesuksesan ini dapat membantu klien kami ke depan," katanya.

Ia menyebutkan, sampai akhir Mei lalu sudah terbangun sebanyak 700 "base transceiver station/BTS" atau tercapai 25 persen dari total ordernya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009