Tangerang (ANTARA News) - Selama tiga minggu mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Perempuan, Tangerang, Banten, Prita Mulyasari (32) tidak melupakan pengalaman hidup di dalam penjara.

"Selama 13 hari dalam LP saya satu sel bersama 12 napi perempuan. Mereka seperti saudara saya sendiri, kami tidur bersama dan saling curhat," kata Prita kepada ANTARA di rumahnya di Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten, Rabu malam.

Ibu dari Khairan Ananta Nugroho (3) dan Ranarya Puandida Nugroho (1,2) ini mengaku selama dalam sel, ia diajak bersujud bersama rekan sesama napi di LP Perempuan untuk meminta petunjuk Tuhan.

"Di LP kita selalu salat berjamaah, mereka memberikan saya support (dukungan) selama masih di LP dan tetap bersabar," tuturnya sambil mengumbar senyum di ruang tamu rumahnya.

Selama di LP, para napi perempuan itu memperlakukan bukan sebagai orang yang diasingkan, bahkan sejumlah petugas LP memperlakukan Prita dengan baik selama berada di LP.

"Saya tidak dikucilkan di LP, begitupun perlakuan petugas LP. mereka baik terhadap saya," akunya.

Hanya soal sajian makanan, Prida mengakui jarang menyentuhnya karena tidak berselara.

Ia menuturkan setiap hari nasi beserta lauk pauk dibawakan suami dan keluarganya yang menengok di LP.

"Tiap siang hari saya dibawakan nasi bungkus yang diantar suami dan keluarga saya selama mendekam di LP, malamnya saya makan di LP," kenang Prita.

Ia menjelaskan setelah menjadi tahanan kota sejak dimasukan ke LP 13 Mei 2009 lalu, malam ini Prita mengaku ingin mendekap erat dua buah hatinya.

"Senang sekali rasanya bisa kembali bersama keluarga, dan ingin merasakan masakan sendiri," tutur Prita. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009