Kami kesal terhadap sikap perusahaan tersebut yang egois atau hanya ingin menang sendiri, kata koordinator lapangan (Korlap) Asep Kurnia.
Selama ini masyarakat telah memenuhi keinginan Chevron, namun aspirasi rakyat setempat yang menghendaki kemajuan pembangunan dan kesejahteraan tidak dipedulikan perusahaan yang memproduksi 255 megawatt listrik itu.
Ratusan pengunjukrasa ini mendesak Chevron konsisten pada pengembangan kesejahteraan rakyat sekitar, berkaitan dengan bagi hasil atau royalti dari mega proyek tersebut, yang sampai kini belum jelas direalisasikan.
Chevron dianggap tidak mempedulikan aspirasi masyarakat setempat, antara lain soal pajak, klaim pengunjukrasa. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
