Jakarta (ANTARA News) - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan industri otomotif nasional tidak terpengaruh kebangkrutan General Motors Amerika Serikat, karena pangsa pasar di Indonesia relatif kecil yakni hanya enam persen.

"Pangsa pasar mobil buatan General Motors tidak signifikan hanya 0,6 persen dari total penjualan nasional berkisar 600 ribu per tahun," kata Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Bambang Trisulo di Jakarta, Selasa.

Produksi General Motors di Indonesia dikenal beberapa merek seperti Chevrolet, yang pangsa pasarnya tidak sebesar dengan merek lainnya, makanya optimistis tidak akan ada pengaruh terhadap dunia otomotif Indonesia.

Kendati tidak ada pengaruh namun Bambang mengatakan, perwakilan perusahaan tersebut di Indonesia harus membuat pernyataan jaminan kepada pelanggan secara cepat.

"Manajemen di Indonesia harus menjelaskan ke pelanggan bagaimana pengirimannya apakah tidak terpengaruh, karena ini menyangkut kepercayaan pelanggan,"kata Bambang.

Pemberian penjelasan kepada pelanggan akan sangat membantu memulihkan pasar dan ini biasanya dilakukan industri otomatif yang dalam kesulitan keuangan.

Sebagai perusahaan raksasa otomotif, kata Bambang, tidak mungkin pemerintah Amerika Serikat mendiamkan begitu saja, sebab dampaknya sangat buruk pada perekonomian nasional negara tersebut.

"Jumlah tenaga kerja industri otomotif itu, kalau sampai mereka menganggur bisa berdampak perekonomian negara ambruk, makanya yakin pemerintah negara itu tidak mungkin mendiamkan,"kata Bambang.

Kalau tidak dinasionalisasi pemerintah Amerika Serikat, pasti ada pihak swasta yang mau membeli perusahaan tersebut, ujar Bambang.

Managing Director PT GM AutoWorld Indonesia (GMAI), Mukiat Sutikno mengatakan, jaringan Chevrolet tetap beroperasi seperti biasa, baik layanan purna jual serta jaminan ketersediaan suku cadang terus berlaku. Chevrolet Indonesia akan tetap hidup dan eksistensi GM pun akan tetap bertahan.

GMAI yang merupakan agen tunggal Chevrolet berada di bawah naungan GM Asia Tenggara dan Asia Pasifik.

Produsen otomotif terbesar di dunia, General Motors dinyatakan bangkrut dan mendapatkan perlindungan dana dari pemerintah Amerika. Perusahaan yang telah berdiri selama 77 tahun ini berencana menjual merek yang tidak menguntungkan dan menutup sekurangnya 11 pabrik sebelum beralih bentuk menjadi perusahaan yang lebih kecil.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009