Batam (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI ) Singapura dan Kedutaan AS Singapura bekerjasama "membebaskan" dan membawa pulang Manohara Odelia Pinot, istri putra Raja Kelantan Tengku Muhammad Fahkry ke Indonesia, Minggu pagi.

"Karena Manohara memiliki dua kewarganegaraan, maka kami bekerjasama dengan `embassy` (kedutaan)  AS untuk membebaskannya," kata staf KBRI Singapura, Fahmi,  yang turut mengantar Manohara ke Indonesia, Senin.

Ia mengatakan, awalnya  KBRI  mendapat informasi  dari diplomat AS tentang  warga Indonesia yang mendapatkan kesulitan.

Diplomat kedua negara pun berupaya melarikan Manohara dari hotel tempat ia menginap.

Awalnya, kedutaan AS menginginkan Manohara pulang ke AS, namun, karena passport Manohara hilang, dan kedutaan AS tidak bisa mengeluarkan passport dalam waktu cepat, maka Manohara dipulangkan ke daerah asal ibunya, Indonesia.

"Kejadian itu pukul 2 hingga 4 dini hari. Karena pelayanan kita 24 jam, maka kita bergerak cepat, dan putuskan Manohara ke Indonesia," kata dia.

"Pelarian" Manohara, kata dia, harus dilakukan secepat mungkin, menghindari hal yang tidak diinginkan yang mungkin dilakukan suami model Indonesia itu.

"Kami khawatir pihak suaminya sudah menyusun langkah-langkah," kata dia.

Berdasarkan instruksi kedutaan AS, begitu meninggalkan hotel, Manohara langsung dibawa ke Bandara. "Jangan ke mana-mana dulu, Ke luar hotel langsung ke bandara," kata Fahmi mengutip perintah kedutaan AS.

Kepulangan Manohara pun menggunakan taktik yang disusun pihak AS, KBRI dan kepolisian Singapura. Keberangkatan dari terminal dua berubah ke terminal tujuh.

Meskipun  Fahmi tidak melihat siksaan fisik, namun ia mengatakan yakin Manohara tersiksa."Karena sebelumnya ia diintrograsi kepolisian Singapura, ia tidak mungkin bohong," kata Fahmi. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009